Seorang pemuda gantung diri karena batal menikah

Ilustrasi
Diduga karena kecewa rencana pernikahannya dengan gadis yang dicintainya dibatalkan sepihak, membuat Sodikin yang baru berusia 22 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebatang pohon di belakang rumahnya.

Jenazah Sodikin yang sudah terbujur kaku di pohon pertama kali ditemukan oleh ibunya, Ida Laila (45 tahun), di belakang rumahnya di Desa Arisan Deras, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis 30 Juli 2015, sekitar pukul 07.30 WIB. Ketika itu, ibu Samsul sedang menyadap karet dan sangat terkejut ketika melihat anaknya tewas dengan leher terikat tali plastik di sebatang pohon.

Mendengar teriakan ibu Samsul, warga pun berdatangan. Kemudian mereka menurunkan jasad Samsul dan dibawa ke rumah. Tidak lama kemudian, pihak kepolisian membawanya ke rumah sakit setempat untuk diotopsi.

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Dhafid Sidi mengatakan, dari hasil laboratorium forensik tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga kuat, korban murni tewas karena gantung diri.

"Murni gantung diri. Tidak ada tanda penganiayaan. Barang bukti ada seutas tali plastik. Korban sudah dibawa ke rumah duka," ungkap AKP Dhafid Sidi.

Menurut AKP Dhafid Sidi, dari keterangan pihak keluarga, korban rencananya akan menikah pada akhir Juli ini. Akan tetapi, tanpa diketahui sebab atau alasannya, pihak keluarga calon istri membatalkan sepihak pernikahan tersebut.

"Dugaannya karena korban kecewa batal menikah. Ini informasi dari keluarga korban. Keluarga memutuskan untuk menutup kasus ini karena motifnya sudah jelas," ungkap AKP Dhafid Sidi.
LIKE & SHARE

0 Response to "Seorang pemuda gantung diri karena batal menikah"