Info grafis sebagaimana dilansir detikcom ini bersifat menyesatkan pemahaman publik, utamanya masyarakat dengan pendidikan rendah.
Grafis ini mencoba membenamkan dalam benak masyarakat, bahwa kondisi perekonomian Indonesia sedang baik-baik saja, dengan menjadikan kondisi saat Krisis 97-98 sebagai acuan. Sekilas, langsung terlihat bahwa perekonomian Indonesia "meningkat". Inflasi "menurun". Ini dikuatkan dengan tanda panah tegas di tengah sajian data.
Sesungguhnya, ketika sebuah masa perekonomian mulai dibanding-bandingkan dengan suatu masa Krisis, maka sebenarnya ada KEKHAWATIRAN BESAR di baliknya. Lalu, apabila dari perbandingan tersebut ditarik KESIMPULAN yang DIPOSITIFKAN, sesungguhnya itu hanya "excuse" belaka. Hanya sebuah apologi. Hanya sebuah upaya menutup-nutupi keadaan.
Untuk melihat sebuah tahun ekonomi apakah ia bertumbuh, stagnan, atau merosot, itu dengan cara membandingkan dengan tahun ekonomi sebelumnya. Itulah sebabnya kita diperkenalkan dengan istilah YoY, alias Year on Year, alias Tahun ini dibanding Tahun lalu.
Apabila kondisi Tahun ini (2015) dipersandingkan dengan Tahun 1997/98, dikemanakan kehidupan perekonomian tahun 1999 sampai 2014? Apa kata dunia??? Tahukah anda bahwa antara 1999 sampai 2014 itu justru menjadi tahun-tahun emas perekonomian pasca krisis? Tahukah anda dalam kurun waktu itu orang Indonesia semakin banyak yang punya mobil? Motor jangan tanya. Barang yang terhitung mewah di dekade sebelumnya malah saban hari keluar dari show room dalam jumlah ribuan. Show room nya malah pindah ke trotoar kaki lima.
Membandingkan perekonomian tahun 97/98 dengan kondisi saat ini ibarat pertemuan antara dua orang berbeda yang mengadopsi seorang anak pada saat yang berbeda. Pada tahun 97, ketika si anak masih bayi berusia satu hari, ia diadopsi oleh si A. Lalu, pada tahun 99, si anak diadopsi lagi oleh orang lain. Tahun 2004 diadopsi oleh orang lain lagi, begitu pula tahun 2009. Begitull lagi pada tahun 2014. Lalu, pada Tahun 2015 ini, si orang tua adopsi terbaru bertemu dengan si A yang pertama kali mengadopsi. Lalu ia mengatakan: nih, bandingkan nih. Dibawah pengasuhan saya, anak ini sekarang tingginya 165 senti. Waktu diasuh oleh anda, anak ini hanya 30 senti. Saya hebat, bukan?
Jelas, itu namanya tipu-tipu.
Lalu, bagaimana menyandingkan kedua tahun perekonomian yang berbeda itu?
Ya, libatkan semua tahun di antara keduanya. Dengan demikian, info grafis ini semestinya mengatakan:
"Waduh, kondisi Krisis 97/98 yang selama 17 tahun dapat kita obati hingga sehat, kok ya hanya dalam masa 9 bulan GEJALAnya muncul lagi"?
Dan,
"Mengapa gejala ini muncul bersamaan dengan dimulainya masa pemerintahan yang baru"???
From : Canny Watae
LIKE & SHARE
0 Response to "Info grafis sebagaimana dilansir detikcom ini bersifat menyesatkan pemahaman publik"
Posting Komentar