Lebaran tahun ini tidak ada gejolak harga, pemerintahan Jokowi bangga


Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa harga kebutuhan pokok tetap stabil pasca lebaran. Sehingga tidak terjadi gejolak kenaikan harga di beberapa pasar tradisional.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengklaim bahwa timnya melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di setiap daerah termasuk di beberapa titik yang dikhawatirkan terjadi kenaikan harga.

"Tidak ada gejolak harga sebelum dan pasca lebaran. Kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar sesuai dengan peningkatan permintaan pasar," ungkapnya.

Menurutnya, pemantauan harga kebutuhan pokok akan terus dilakukan sampai pekan depan, sebab musim para pemudik kembali ke kota masing-masing dimana permintaan akan meningkat.

"Namun peningkatan konsumen tidak akan sebesar momen lebaran kemarin. Saya kira harga akan aman dan distribusi terawasi," ungkapnya.

Dia juga menyambut baik operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog untuk beberapa komoditas, termasuklah beras, gula pasir dan juga minyak goreng, bahkan terakhir cabe.

"Ya Bulog harus begitu, hadir di pasar memotong mata rantai distribusi yang panjang," ungkapnya.

Dia mengakui bahwa beberapa komoditas memang mengalami kenaikan. Seperti daging sapi, daging ayam, telur dan juga cabai, tapi hal tersebut cuma terjadi ketika momen lebaran.

"Pasca lebaran juga tetap dipantau, jalur distribusi kebutuhan pokok juga diawasi sehingga ketika warga kembali ke kota masing-masing semuanya terpenuhi," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofyan Arief menyebutkan bahwa di wilayah Jabar kebutuhan pokok dalam kondisi aman, walaupun masih didominasi oleh stok lebaran beberapa waktu yang lalu.

"Harga masih cukup stabil dan tidak ada gejolak, tapi beberapa harga kebutuhan pokok masih tinggi, meskipun sudah terjadi penurunan dibandingkan pada musim lebaran yang lalu," ungkap Ferry Sofyan Arief.

Dia mencontohkan harga daging sapi masih di kisaran Rp 130.000 per KG dan daging ayam masih Rp 32.000 sampai Rp 35.000 per KG.

"Musim pasca lebaran ini kemungkinan peningkatan permintaan terhadap daging ayam, karena biasanya warga lebih memilih daging ayam karena lebih murah dibandingkan harga daging sapi," tuturnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga daging ayam, pihaknya meminta pasokan ayam dari Priangan di tambah ke sejumlah kota di Jabar, terutama di Kota Bandung.

Sementara daging sapi permintaanya menurun, dan diprediksi tidak akan terlalu besar. Di sisi lain pasokan masih cukup aman, meskipun dalam beberapa hari ini pemotongan sapi mengalami penurunan.

Saat dalam kunjungan ke Kota Bandung, Menteri Perdagangan selain meninjau lokasi Pasar Gedebage yang terbakar juga melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Caringin Kota Bandung.
LIKE & SHARE

0 Response to "Lebaran tahun ini tidak ada gejolak harga, pemerintahan Jokowi bangga"