Presiden RI Joko Widodo mengatakan, sangat berterimakasih kepada para pimpinan lintas agama, ketua adat, dan juga tokoh masyarakat yang sudah membantu proses pemulihan atas kejadian di Tolikara, Papua. Presiden Jokowi mengaku mengutuk keras peristiwa pembakaran musholla ketika jemaah sedang melakukan takbir Shalat Idul Idul Fitri, Jumat 17 Juli 2015 sekitar pukul 07.00 WIT tersebut.
"Saya sangat berterimakasih kepada para pimpinan lintas agama, ketua adat, dan juga tokoh masyarakat yang sudah membantu proses pemulihan keadaan di Tolikara, Papua. Saya mengutuk keras pembakaran dan tindak kekerasan di Tolikara tersebut," ungkap Jokowi dalam akun Facebook pribadinya.
Jokowi mengatakan, ketika insiden terjadi langsung memerintahkan Menkopolhukam, Kapolri, Kepala BIN supaya segera turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk juga menemui para ketua adat dan tokoh agama guna mengambil inisiatif perdamaian di lokasi.
Menurutnya, situasi di Tolikara sudah kondusif. Aparat penegak hukum telah berhasil mendapatkan beberapa fakta penting, dan saat ini terus bekerja keras untuk merangkai seluruh kejadian yang sebenarnya.
"Saya jamin, hukum akan ditegakkan setegak-tegaknya, bukan cuma untuk pelaku kriminal di lapangan tetapi juga semua pihak yang terbukti mencederai kedamaian di Papua. Masalah ini harus diselesaikan secepatnya supaya ke depannya tidak terjadi lagi kekerasan di Tanah Papua," ungkap Jokowi.
"Masyarakat di Papua memiliki kearifan, kebijakan adat turun temurun yang luhur, untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi, termasuk kasus Tolikara ini," lanjut Jokowi. Dalam sejarah Papua, kata Jokowi, hubungan antar agama selalu terjalin dengan harmonis.
"Pemerintah akan mengambil tindakan apapun untuk menjaga ketenteraman hidup berbangsa dan bernegara di seluruh pelosok Tanah Air," tandasnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Jokowi mengutuk keras kejadian di Tolikara"
Posting Komentar