Lengkap sudah penderitaan kami, di luar banyak asap, di rumah listrik mati seperti minum obat 3 kali sehari


Penduduk Kota Pekanbaru mulai resah dan gelisah, karena listrik mati 3 kali sehari dan diselubungi asap siang dan malam, gas elpiji 3 Kg saat ini juga mulai sulit didapatkan. Karena sulitnya, ibu rumah tangga sudah mendatangi sejumlah agen penjual. Dan hasilnya tetap tidak ada.

"Lengkap sudah penderitaan kami, di luar banyak asap, di rumah listrik mati seperti minum obat 3 kali sehari, ditambah lagi mau masak saja susah. Saya sudah cari gas elpiji 3 kg di beberapa agen, tapi kosong semua," Wita mengeluh, salah seorang Ibu Rumah Tangga di kecamatan Marpoyan Damai, kota Pekanbaru.

Wita maupun IRT yang lainnya tidak habis pikir, entah kenapa Riau khususnya Pekanbaru tidak pernah maju menjadi kota yang diidamkan oleh semua orang. Pemimpinnya dinilai tidak kreatif dan cuma jalan di tempat.

"Kalau begini, lebih baik saya balik saja memasak dengan membakar pakai tungku kayu saja. Dulu tuh Walikota janjinya memakmurkan rakyat, gubernur dan wakilnya gitu juga, tapi tidak ada perkembangan daerah ini, Gas elpiji saja susah dicari, listrik lebih banyak matinya dari pada hidup, kesal Nayla, IRT yang lainnya.

Ternyata kelangkaan gas ini sudah mulai dirasakan semenjak beberapa minggu terakhir ini. Bertepatan dengan seringnya listrik dipadamkan secara bergilir di kota Pekanbaru. Imbasnya, masyarakat yang mendapatkan gas elpiji yang dijual di tingkat pengecer seharga Rp 48 ribu per tabungnya.

Kondisi tersebut membuat pihak PT Pertamina bingung. Beberapa waktu yang lalu, Sales Representative Elpiji PT Pertamina Pekanbaru, Mahfud mengaku bahwa pihak Pertamina sudah melakukan penyaluran distribusi 18 ribu tabung gas elpiji 3 Kg di seluruh Kota Pekanbaru setiap harinya.

Akan tetapi, mengenai kelangkaan gas elpiji, Pertamina mengaku tidak mengetahui persoalan itu dan melemparkan tugas ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.

Bahkan PT Pertamina menyebut bahwa distribusi dan penyaluran gas elpiji 3 Kg masih normal dan aman. Bahkan distribusi yang disalurkan tidak ada penambahan atupun pengurangan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Azwan melalui Kabid perdagangan, Mas Irba H Sulaiman menyebut bahwa pihaknya akan melakukan penyisiran di lokasi 7 titik rawan kelangkaan Elpiji, dibeberapa kecamatan di Pekanbaru, yaitu di Kecamatan Marpoyan Damai, Bukit Raya, Sukajadi, Senapelan, Payung Sekaki, Lima Puluh dan Rumbai.

"Selain kita di Disperindag, nanti akan kita libatkan Pertamina untuk operasi pasar secara langsung," terangnya.

Mengenai adanya gas Elpiji yang dijual seharga Rp 48 ribu per tabungnya, Irba H Sulaiman mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan penyisiran. Diketahui bahwa yang menjual tersebut ada di tingkat pengecer.

"Dia warung itu. Kami sudah kejar. Informasinya di Kertama. Kami kejar di kertama, tidak mengaku dia. Mereka pintar. Plastik atas merek agennya itu dicopot sama pengecer untuk mengelabui petugas. Ada dua kemungkinan itu distribusi dari Kampar karena Kertama berbatasan dengan Kabupaten Kampar," tandasnya.
LIKE & SHARE

0 Response to "Lengkap sudah penderitaan kami, di luar banyak asap, di rumah listrik mati seperti minum obat 3 kali sehari"