Jembatan ambruk di Kepulauan Riau


Jembatan I Dompak yang menghubungkan Pulau Dompak, pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dengan pusat perkotaan di Tanjung Pinang roboh atau ambruk.

Menurut hasil observasi di lapangan yang dilakukan oleh tim ahli dari PT LAPI ITB, ada beberapa kesimpulan yang ditemukan. Peristiwa yang terjadi bukan merupakan unsur kesengajaan atau kelalaian dari pihak kontraktor.

"Investigasi selanjutnya akan dilakukan oleh tim forensik independen untuk mengetahui penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Untuk proses investigasi membutuhkan waktu 1-2 bulan," ucap Wakil Direktur PT Wijaya Karya Budiarto di Tanjungpinang.

Setelah kejadian ini, kontraktor PT Wijaya Karya minta renegosiasi kontrak berupa perpanjangan waktu perbaikan jembatan selama lima bulan, terhitung dari November 2015 supaya selesai dikerjakan.

Sedangkan pihak yang akan melakukan investigasi itu nanti bisa berasal dari Institut Teknologi Semarang (ITS), Universitas Indonesia (UI) ataupun Universitas Gajah Mada (UGM) yang memang pakarnya dalam melakukan Forensik Engineering terhadap kasus-kasus seperti ini.

"Ambruk sebagian jembatan di titik P7 jembatan tersebut bukan merupakan tindakan yang disengaja oleh pihak kami," ucapnya.

Dalam perhitungan mereka, beban yang harus mereka tambah untuk menyelesaikan proyek jembatan tersebut sebesar Rp 20 miliar. Sementara itu progres pembangunan yang mengarah pada pusat perkotaan Tanjungpinang telah dikerjakan 600 dari 900 meter.

"Hingga Desember mendatang, pekerjaan yang tersisa sekitar 70 meter lagi. Waktu 5 bulan ialah untuk menyelesaikan yang mengalami kerusakan," katanya.

Pakar konstruksi dari PT LAPI ITB Dodi Firmansyah mengatakan, pekerjaan pembangunan jembatan I ada 26 segmen. Dari jumlah itu, sampai sejauh ini yang bermasalah cuma pada segmen P7.

Menurutnya, konstruksi pondasi masih kuat. Kualitas maupun material yang digunakan bahkan di atas standar dengan proses pengecoran dilakukan secara bertahap.

"Apakah disebabkan terkena hujan atau yang lainnya, kami belum bisa menyimpulkannya," terangnya.

Untuk menguji ketahanan jembatan akan dilakukan commisioning atau loading beban yaitu 120 persen. Sedangkan mengenai kerusakan yang terjadi akan dilakukan pengangkatan.
LIKE & SHARE

0 Response to "Jembatan ambruk di Kepulauan Riau"