Sofyan Wanandi : Pak Jokowi yang ambil keputusan untuk ambil resiko ini karena beliau yang tanggung jawab


Rabu 12 Agustus, Presiden Jokowi resmi melantik para pejabat baru di sejumlah kementerian. Presiden Jokowi memutuskan untuk merombak para menteri di tengah gejolak ekonomi Indonesia.

Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi, Sofyan Wanandi, menyadari bahwa kondisi perekonomian global dan dalam negeri sedang bergejolak. Tentu akan ada resiko yang akan muncul dari reshuffle menteri-menteri ekonomi dalam Kabinet Kerja. Akan tetapi, Sofyan Wanandi yakin bahwa Presiden Jokowi sudah mengukur besaran resikonya.

"Memang susah kita nilai ini, tapi Pak Jokowi yang ambil keputusan untuk ambil resiko ini karena beliau yang tanggung jawab. Saya pikir kasih kesempatan dulu, kalau kita menjudge tiba-tiba kalau makin jelek tentu kita khawatir kan," kata Sofyan Wanandi di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu 12 Agustus 2015.

Sofyan Wanandi secara khusus menilai langkah pemerintah menggeser Sofyan Djalil menjadi menteri perencanaan pembangunan nasional untuk mempercepat proses pembangunan nasional.

Seorang Sofyan Djalil, menurutnya, sudah paham cara berkoordinasi dengan kementerian koordinator perekonomian. Sofyan Djalil juga dianggap sudah banyak terlibat dalam proses perencanaan pembangunan.

"Pak Sofyan ini sudah terlibat dalam semua koordinasi Menko itu bahwa dia bisa. Menurut saya juga orang yang cukup tepat di sana untuk bisa dan berhubungan banyak sekali dengan proyek-proyek. Kita masih satuan 3 itu sekarang mentok kepada Bappenas dan juga kerja sama dengan mengatur seluruh pembangunan Indonesia ini kan antara Bappenas dan Menteri Keuangan," ungkap Sofyan Wanandi.

Sofyan Wanandi juga menambahkan, sebelumnya koordinasi antara Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bappenas tidak berjalan mulus. Tugas Sofyan Djalil ke depan ialah memuluskan proses koordinasi antar kementerian supaya proyek-proyek pembangunan bisa berjalan.
LIKE & SHARE

0 Response to "Sofyan Wanandi : Pak Jokowi yang ambil keputusan untuk ambil resiko ini karena beliau yang tanggung jawab"