Bank Sentral Singapura meminta maaf karena salah cetak nama presiden di uang SGD$50

Salah cetak nama presiden di uang, Bank Singapura minta maaf 

Bank Sentral Singapura meminta maaf kepada publik karena salah mencetak nama presiden pertama mereka di uang SGD$50. Nama yang di tulis Yushok Ishak, dan yang sebenarnya namanya ialah Yushof Ishak.

Uang baru itu terbit pada hari Kamis 21 Agustus 2015 kemarin. Uang tersebut diterbitkan sebagai peringatan 50 tahun berdirinya Negeri Singapura.

"Hal ini seharusnya tidak terjadi, dan ini tidak dapat diterima. Dan saya mengambil penuh tanggung jawab atas hal ini," ungkap Direktur Pelaksana Otoritas Keuangan Singapura Ravi Menon, dilansir dari koran South China Morning Post, Minggu 23 Agustus 2015.

Menurut Ravi Menon, hal ini sangat memalukan. Dia juga meminta maaf kepada semua pekerjanya yang sudah berusaha keras dalam menerbitkan uang baru itu.

Ravi Menon juga berjanji akan segera memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh perusahaannya.

"Saya meminta maaf kepada semua kolega yang sudah bekerja keras dalam pembuatan uang ini. Namun sayangnya, kita sudah membuat sesuatu yang sangat mengecewakan dengan kesalahan yang fatal. Kami berjanji akan memperbaikinya," ungkapnya.
LIKE & SHARE

0 Response to "Bank Sentral Singapura meminta maaf karena salah cetak nama presiden di uang SGD$50"