Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Senin 24 Agustus 2015 yang lalu baru saja menerbitkan situs revolusi mental www.revolusimental.go.id.
Akan tetapi, tidak berapa lama setelah peluncuran, situs itu tidak bisa diakses. Kabarnya, situs itu diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan yang lebih menghebohkan lagi ialah anggaran yang digunakan untuk membangun website tersebut sebesar Rp 140 miliar. Terang saja, kabar tersebut mengebohkan masyarakat.
Tapi sore ini pihak Kemenko PMK melakukan klarifikasi melalui siaran persnya. Dalam siaran pers itu, pihak Kemenko PMK mengatakan bahwa pemberitaan yang beredar itu tidaklah benar yang mengatakan bahwa website revolusi mental dibuat dengan anggaran Rp 140 Miliar.
"Kami ingin meluruskan informasi yang berkembang terkait pembiayaan program pembuatan website revolusi mental yang dikabarkan sudah menelan biaya Rp 140 M adalah tidak benar. Anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta Anggaran program gerakan revolusi mental sebagaimana tertuang dalam APBNP 2015 adalah sebesar Rp 149 M," tulis pihak Kemenko PMK, Kamis 27 Agustus 2015.
Lanjutnya, tulis pihak Kemenko PMK penggunaan instrumen website hanya salah satu dari sejumlah program gerakan nasional revolusi mental. Program-Program yang lain meliputi sosialisasi dan komunikasi publik, koordinasi pusat dengan daerah, kesekretariatan dan operasional, Gerakan revolusi mental adalah gerakan nasional yang memiliki tiga nilai.
"Ketiga nilai tersebut adalah integritas, etos kerja dan semangat gotong royong. Sebagai pedoman bagi masyarakat terkait gerakan revolusi mental. Gerakan Nasional Revolusi Mental cuma bisa berjalan secara optimal dan efektif dengan keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat".
LIKE & SHARE
0 Response to "Kemenko PMK melakukan klarifikasi terkait dana pembuatan website sebesar 140 miliar"
Posting Komentar