Pemerintah sudah sepakat untuk mengimpor 300.000 ekor sapi guna mengatasi kelangkaan pasokan daging. Selain itu juga, impor sapi perlu dilakukan untuk dan menjaga stabilitas harga di pasaran yang sampai saat ini masih tinggi capai Rp 120.000 per Kg.
Impor sapi juga akan digunakan untuk mencegah penimbunan yang sering dilakukan oleh para mafia daging sapi.
"Jadi kemarin saya dan Mentan sudah bicara dan kita siap untuk guyur pasar. Untuk sisa tahun ini kita mungkin bisa impor 200.000 sampai Rp 300.000 ekor sapi," ungkap Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Selasa 18 Agustus 2015.
Thomas Lembong menegaskan, impor sapi dilakukan untuk memberikan peringatan pada mafia penimbun daging sapi di pasaran supaya harga daging sapi bisa segera diturunkan. Sapi impor akan digunakan untuk operasi pasar.
"Tapi pesan utama kami siap untuk guyur pasar supaya yang timbun-timbun stok ini juga berpikir dua kali, karena saat kita guyur pasar, harga akan anjlok dan yang timbun itu akan mengalami kerugian finansial cukup berat. Jadi itu sementara ini pembicaraan kita," ungkapnya.
Thomas Lembong juga menambahkan akan berkoordinasi dengan Menteri Pertanian terkait mengenai pengadaan impor tersebut, karena penambahan stok melalui impor juga dilakukan berdasarkan kebutuhan daging sapi di dalam negeri.
"Saya kira beliau mempunyai strategi untuk pengembangan industri ini supaya dalam jangka panjang sangat bagus. Namun tentunya saya yang ditugaskan untuk menertibkan pasar," jelasnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Thomas Lembong : Impor sapi dilakukan untuk memberikan peringatan pada mafia penimbun daging sapi"
Posting Komentar