Sebuah kejadian aneh terjadi ketika petugas mau membongkar salah satu rumah di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Rumah dua lantai milik Haji Musa (alm) dan Nani tersebut gagal digusur karena mesin alat berat dengan tiba-tiba mati. Tapi keanehan tersebut dibantah oleh Husein, ketua RT 11 RW 3 Kampung Pulo.
"Bukannya tidak bisa digusur atau gimana ya. Tapi memang kabar burung omongannya warga cepat banget nyebarnya. Bilangnya mesinnya mati, wallahu alam lah," ungkap Husein, kepala RT 11 RW 03.
Kata Husein, sebenarnya rumah tersebut mulanya mau dibongkar, tapi kata lurah, pembongkaran ditunda karena ada bangunan lain yang menempel di rumah itu yang tidak kena penggusuran.
"Lurah juga kemaren bilang. Kalau misalnya tidak bisa di gusur pake bekho atau excavator akan dibongkar manual," terang Husein.
Sementara itu di tempat yang sama, Kasatpol PP DKI Kukuh Hadi menegaskan akan mengecek hal tersebut terkait menyatunya tembok rumah Haji Musa (alm) dengan tetangga.
"Nanti kita cek, kalau memang menempel satu bangunan, kita liat dulu apa nanti di bongkar manual," ucapnya.
Kukuh Hadi juga tidak tahu akan soal keberadaan rumah yang tidak bisa dirubuhkan tersebut. "Ya tidak tahu juga ya, kemarin kita sudah habis semua di RW 03 di pinggiran kali, kalau terlewat nanti kita coba lagi, pakai backhoe atau manual," tandasnya.
Rumah milik Haji Musa (alm) yang merupakan salah satu tokoh masyarakat di Kampung Pulo selama ini sering dijadikan sebagai tempat pengajian dan shalat tarawih oleh warga sekitar.
Haji Musa (alm) semasa hidup merupakan pedagang yang dikenal dermawan dan selalu menyediakan rumahnya sebagai tempat pengajian.
LIKE & SHARE
0 Response to "Bantahan mengenai rumah warga kampung pulo yang tidak bisa digusur menggunakan excavator"
Posting Komentar