Gara-gara pesan SMS dibaca ibu pacarnya pemuda ini dibawa ke kantor polisi

Ilustrasi sms

Kejadian pada Ibadillah alias Dilah tidak menyangka kalau isi pesan singkatnya (SMS) yang berisi kata-kata kotor di handphone pacarnya dibaca oleh ibu pacar. Dia pun akhirnya diserahkan ke polisi atas tuduhan menghamili anak di bawah umur.

Kepada petugas, pelaku yang tinggal di Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Palembang, tersebut mengaku pada mulanya berkirim SMS dengan pacarnya yang masih berusia 13 tahun berinisial NA, mengenai kondisi kehamilan NA, Minggu 2 Agustus 2015 pagi. Lama-lama kemudian, keduanya melanjutkan obrolan mesum, seperti mengingat perbuatan yang sering mereka lakukan.

Tidak disangka, HP itu dibuka oleh ibu NA. Ibu korban terkejut membaca isi SMS tersebut dengan kata-kata yang tidak pantas ditambah lagi anaknya masih duduk di bangku SMP tersebut sedang hamil muda.

"Saya dibawa orangtua pacar saya ke sini tadi malam. Saya dituduh menghamili pacar saya," kata Ibadillah alias Dillah ditemui di Mapolresta Palembang, Senin 3 Agustus 2015.

Pria tersebut mengakui sering berhubungan badan dengan pacarnya. Perbuatan tersebut mereka lakukan atas dasar suka sama suka semenjak berkenalan dan langsung berpacaran tiga bulan yang lalu.

"Kami memang pacaran, sudah sepuluh kali begituan. Namun, tidak saya paksa, dia juga mau," katanya.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi menerangkan, pelaku diserahkan oleh keluarga korban, Minggu 2 Agustus 2015 malam. Dari pengakuan ibu korban, pelaku mengirim pesan berisi kata-kata mesum. Siangnya, orangtua korban mendatangi kediaman pelaku dan menemui anaknya di dalam rumah.

Supaya tidak curiga, ibu korban mengajak si pelaku ke rumahnya di Jalan Dempo Raya, Kecamatan Sukamaju, Palembang, untuk suatu keperluan. Sampai di rumah, pelaku diinterogasi dan mengakui perbuatan tersebut sampai akhirnya dibawa ke kantor polisi.

"Pelaku dijerat dengan undang-undang perlindungan anak. Walaupun dia siap untuk menikahi, namun tetap diproses secara hukum berdasarkan laporan orangtua si korban," tandasnya.

LIKE & SHARE

Tweet