Sebuah Kelompok akademisi dari Partai Komunis China membela acara lomba minum bir yang diselenggarakan oleh pemerintah di wilayah mayoritas muslim ketika tiga hari menjelang Ramadan.
Para akademisi tersebut mengatakan bahwa warga setempat menyukai minuman keras.
Minuman beralkohol dilarang dalam Islam namun pihak berwenang di Niya, Provinsi Xinjiang, menyelenggarakan lomba minum bir, tiga hari sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Pemenang lomba tersebut akan diberi hadiah uang sebesar Rp 2,1 juta.
Wilayah Xinjiang ialah lokasi mayoritas etnis Uighur yang beragama Islam.
Juru bicara kelompok warga Uighur di pengasingan Dilxat Raxit mengecam festival lomba minum bir tersebut sebagai provokasi terhadap warga muslim.
Akan tetapi seorang profesor dari sebuah sekolah Partai Komunis di Xinjiang, La Disheng mengatakan bahwa warga Uighur banyak yang suka minum-minuman beralkohol.
Dia menyebut orang Islam yang melarang minum alkohol ialah kaum separatis dan ekstremis.
Sebelumnya pemerintah China juga melarang warga muslim Xinjiang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Mereka menyuruh restoran tetap buka selama bulan Ramadhan.
LIKE & SHARE
0 Response to "Terlalu...! adakan lomba minum bir di wilayah mayoritas beragama Islam"
Posting Komentar