Diki Septerian seorang pemuda berkeluh kesah di media sosial Facebook mengenai pelayanan buruk polisi di Pos Pantau Tanah Merdeka, Jakarta Utara mengenai kejadian penodongan yang di lihatnya. Di dalam akun Facebooknya, Diki Septerian menceritakan bahwa dia melihat dan berhasil memfoto sejumlah orang yang melakukan aksi penodongan pada hari Rabu 10 Juni 2015 yang lalu.
Heboh di media sosial (medsos), Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Susetio Cahyadi menjelaskan pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Polisi akhirnya berhasil menangkap satu pelaku yang diunggah Diki di akun Facebooknya.
"Satu pelaku RF yang ada dalam foto tersebut sudah kami amankan. Sekarang masih dilakukan pemeriksaan guna mengejar dua lagi temannya. Selain itu juga, kami juga memintai keterangan tujuh anggota yang bertugas di Pos Pantau Tanah Merdeka ketika peristiwa itu terjadi," ungkap Susetio Cahyadi.
Susetio juga mengatakan, RF diamankan karena adanya keterangan dari tersangka lainnya dalam masalah kasus yang sama. Tersangka lainnya, ungkap Susetio, mengenal tiga pelaku penodongan ketika diperlihatkan foto pelaku pada saat melakukan penodongan sopir mobil Mitsubishi Colt L 9667 H.
"RF mengakui bahwa di foto tersebut ialah dia bersama dengan dua temannya. Kita juga mendapatkan barang bukti berupa jaket, celana dan juga sandal yang dipakai RF ketika beraksi sama persis dengan yang terdapat dalam foto itu," jelas Susetio.
Ini adalah tulisan Diki Septerian di akun Facebooknya mengenai sikap polisi yang jaga. Di akun Facebooknya Diki Septerian menulis ada perampokan di tengah jalan ketika siang bolong. Tanpa rasa takut, perampok menodong di tengah kemacetan dan melukai korban.
Ketika Diki Septerian melaporkan ke pos polisi terdekat jawaban polisi justru sangat mengecewakan.
Tulisan Diki Septerian di Facebook :
"Baik Pak, silahkan bapak lapor ke Polsek Marunda (atau polres saya lupa), bapak bantu dengan gambar." Jawab Polisi itu. "Loh? Bukannya Bapak saja yang mengecek ke lokasi!?" Seru teman yang tidak bisa mengerti alur pikir polisi itu. "Tidak bisa, saya jaga sini."
Begitu saja. Kami pergi, menitipkan pesan ke korban, Bapak saja yang melapor ke polsek. Bukan tidak ingin membantu lebih, tapi di saat itu ada polisi lain yang sedang asik duduk gesar-geser layar hpnya. Dan, ternyata di balik pos ada 2-3 polisi lain yang juga sedang duduk-duduk. (Maafkan Pak Polisi, kami punya janji yang harus kami tunaikan. Maafkan kami juga yang gagal paham dengan prosedur yang bapak sampaikan).
Tugas Polisi adalah mengayomi masyarakat,jangan makan gaji buta doank.Polisi-polisi seperti ini tidak layak untuk jadi Polisi.Masyarakat butuh pertolongan,kok Polisinya malah seperti ini.Apa harus dibayar di muka dulu baru mau bekerja...?
LIKE & SHARE
0 Response to "Polisi tidak tanggap dengan laporan warga"
Posting Komentar