Selama penyelidikan, bukti-bukti dan saksi mengarah kepada Margriet. Akan tetapi kepolisian Bali belum berani untuk memutuskan, sebab masih menunggu hasil tes Labfor mengenai temuan bercak darah di kamar Margriet.
Sebuah temuan bercak darah tersebut dicocokan dengan sampel darah Margriet, dan hasilnya ada kecocokan. Hal itulah yang akhirnya jadi final penyidik untuk menetapkan Margriet sebagai tersangka pembunuhan Engeline.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie memastikan uji laboratorium terhadap bercak darah di rumah Margriet.
"Bercak darah yang ditemukan Inafis Polda Bali pada awal penemuan jenazah Engeline sudah disimpulkan darah tersebut adalah darah wanita, dan wanitanya tersebut ialah Nyonya Margriet Megawe," ungkap Ronny F Sompie.
Bercak darah yang sudah teridentifikasi milik Margriet tersebut hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Labfor dan Inafis Polda Bali. Cuma saja, Ronny tidak menjelaskan bagaimana Margriet bisa berdarah dan di mana darah tersebut ditemukan. Dan apakah dari hasil uji bercak darah tersebut terdapat darah milik Engeline.
Mengenai sejumlah barang bukti diduga terdapat bercak darah yang diteliti oleh Inafis dan Puslabfor Bareskrim Mabes Polri, Ronny F Sompie mengaku belum menerima hasilnya.
"Ada beberapa temuan yang belum kita dapatkan hasilnya. Seperti barang bukti berupa zat-zat atau cairan tubuh atau jejak apa saja, temuan itu yang belum kami dapatkan hasilnya," ungkap Kapolda Ronny F Sompie.
LIKE & SHARE
0 Response to "Sebuah temuan bercak darah cocok dengan sampel darah Margriet"
Posting Komentar