Kejadian penangkapan seorang laki-laki kulit putih bernama Dylan Roff, 21 tahun, di Carolina Selatan, Amerika Serikat, sontak membuat dunia maya geger. Dia adalah tersangka penembakan di sebuah gereja di Charleston.
Dalam peristiwa sadis tersebut sembilan orang tewas, yaitu enam wanita dan tiga pria, termasuk seorang pendeta.
Keterangan dari polisi, Roof ditangkap pada saat melintas di daerah Shelby, sebelah utara Carolina.
Kegegeran di dunia maya tersebut semakin dipicu oleh meme yang memperlihatkan bedanya cara penangkapan pria kulit putih dengan pria kulit hitam oleh polisi Amerika.
Meme memperlihatkan dua foto yang berdampingan, yang di sebelah kiri ialah ketika Roff ditangkap dia cuma digiring dan diborgol oleh polisi. Sedangkan foto kedua di sebelah kanan memperlihatkan seorang pria kulit hitam ditangkap oleh polisi karena dia menjual rokok. Polisi meringkus pria kulit hitam tersebut sampai dia terjatuh dan harus dipegangi oleh beberapa polisi yang lain.
Kedua foto tersebut ingin menunjukkan isu rasisme yang masih terjadi di Amerika Serikat. Orang kulit putih ditangkap dengan baik-baik walaupun sudah menembak mati sembilan orang, sedangkan orang kulit hitam ditangkap, dilumpuhkan dengan cara yang berbeda cuma karena menjual rokok.
Kalau di Indonesia para pejabat-pejabat korup yang merugikan Negara sangat besar ditangkap dengan baik-baik, sementara para pencuri-pencuri kecil yang hanya untuk kehidupannya bisa babak belur cara penangkapannya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Di Amerika lebih sadis cara penangkapan penjual rokok ketimbang pembunuh"
Posting Komentar