Abdullah Hehamahua "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, kiamat sudah makin dekat"

Keputusan dari Presiden Jokowi untuk memilih sembilan perempuan menjadi panitia seleksi atau Pansel calon pimpinan KPK adalah suatu bencana. Mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua menganggap bahwa keputusan itu adalah tanda dari kiamat sudah dekat.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, kiamat sudah makin dekat," tutur Abdullah.

Abdullah menjelaskan alasannya tidak setuju dengan Jokowi pilih perempuan masuk pansel. Menurutnya, sebagai seorang muslim dirinya berkeyakinan pada pernyataan Nabi Muhammad.

"Maaf, saya seorang muslim dan selalu berusaha menjadi muslim. Saya yakin akan pernyataan Nabi Muhammad yang pernah mengatakan "Barang siapa yang menyerahkan urusan pemerintahan kepada perempuan, maka tunggulah kehancuran," jelasnya.

Abdullah juga mengatakan tidak adanya laki-laki di dalam pansel merupakan hal yang salah atau keliru. Bahkan, latar belakang dari anggota Pansel seorang keilmuan cuma akan melahirkan pimpinan KPK yang hanya paham teori namun tidak mampu mempraktikannya.

"Bukan kurang proporsional, tapi tidak betul. Kekhawatiran saya, pimpinan KPK yang terpilih ialah mereka yang pakar tentang korupsi secara teori, bukan praktisi. Akibatnya, akan terjadi disintegrasi di antara komisioner dengan pegawai KPK," jelasnya.

Pada saat sebelumnya, Presiden Jokowi sudah membentuk dan juga mengumumkan panitia seleksi pimpinan KPK. Dari 9 nama anggota pansel itu, semuanya adalah perempuan.

Berikut ini 9 nama yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi :

1. Destry Damayanti ahli ekonomi keuangan dan moneter, ketua merangkap anggota

2. Eni Nurbaningsih pakar hukum tata negara ketua badan pembinaan hukum nasional, wakil ketua

3. Harkristuti Harkrisnowo Pakar Hukum Pidana dan HAM, Ketua Badan Pengembangan Manusia Kemenkum HAM

4. Betty Alisyahbana Ahli IT dan Managemen

5. Yenty Garnasih pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang

6. Supra Wimbarti ahli psikologi SDM dan pendidikan

7. Natalia Subagyo, ahli tata negara pemerintahan

8. Dyani Sadya Wati ahli di Bapenas

9. Meutia Ganie Rochman ahli sosiolog korupsi dan modal sosial.

LIKE & SHARE

Tweet