Melakukan eksperimen mencampur solar dengan air guna menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, PT Pertamina (Persero) pun mencoba memanfaatkan kekayaan laut Indonesia untuk menciptakan BBM alternatif. Kali ini bahan yang digunakan ialah lumut atau ganggang (algae) yang banyak ditemui di laut kita.
Lagae atau lumut diyakini bisa menjadi bahan bakar minyak mengingat mempunyai kadar minyak tinggi dan berpotensi untuk jadi bahan baku biofuel.
Bahan bakunya mudah didapat sebab Algae tumbuh dimana-mana terutama daerah yang basah. Guna menjadikan lumut sebagai bahan bakar, harus melalui proses fotosintesis lebih dulu. Setelah itu, algae dapat diekstraksi jadi minyak algae yang berwarna hijau kehitam-hitaman.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, potensi algae sangat besar di Indonesia. Wajar apabila mengingat Indonesia mempunyai garis pantai dan perairan yang sangat luas.
"Kandungan minyak algae sampai 50 kali lebih banyak dibandingkan dengan sumber nabati lainnya seperti palm oil. Ekstraksi lumut sangat sederhana," ungkap Wianda Pusponegoro.
Di dalam prosesnya, guna menghasilkan BBM jenis baru, lumut yang sudah diesktraksi akan dikonversi jadi minyak diesel melalui proses pencampuran. Proses pencampuran itu sama dengan proses dalam pembuatan solar bercampur air.
"Setelah diproses seperti itu, bahan bakar lumut sudah siap untuk dipasarkan. Namun, bahan bakar ini sedang tahap pengujian di ITB," katanya.
LIKE & SHARE
0 Response to "BBM baru dari bahan lumut"
Posting Komentar