Seorang mantan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Razali Ismail menuding beberapa pegawai pemerintah Malaysia ikut terlibat dalam sindikat perdagangan manusia. Hal itu didukung dari data penemuan kuburan massal yang diduga para etnis Rohingya dan Bangladesh di Malaysia.
"Beberapa orang kita, yang menggunakan seragam menjadi bagian dari sindikat perdagangan manusia. Kita harus berhasil mematahkan sindikat tersebut," ungkap Ismail.
Dia juga mengatakan, kini waktunya ASEAN untuk bersatu dan membasmi sindikat perdagangan manusia sampai ke akarnya.
"Sudah waktunya, kita harus datang dan bersatu mengatasi masalah perdagangan manusia di ASEAN," imbuhnya.
Pemerintah Malaysia menemukan kuburan massal yang diduga adalah merupakan jalur sindikat perdagangan manusia. Yang jadi korban diduga dari etnis Rohingya.
Kuburan itu ditemukan di hutan. Mayat-mayat tersebut sudah berbau busuk, sepertinya sudah ditinggal sekitar dua pekan lamanya.
Tidak cuma di Malaysia saja, kuburan massal tersebut juga ditemukan di Thailand pada pertengahan bulan ini. Sama halnya di Malaysia, kuburan massal di Thailand juga ditemukan di hutan Perlis, dekat perbatasan Thailand.
Penemuan mayat-mayat tersebut membuat penduduk desa terkejut terhadap apa yang terjadi.
"Jika pemerintah bertindak dengan cepat, pastinya hal semacam itu tidak perlu terjadi," ungkap salah seorang warga. "Apa pun bisa terjadi di hutan," lanjut seorang warga.
LIKE & SHARE
0 Response to "Razali Ismail tuding pemerintah Malaysia terlibat sindikat perdagangan manusia"
Posting Komentar