Para warga di sekitar Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Rabu 27 Mei 2015 diresahkan oleh kabar munculnya kemiri palsu. Bumbu masak yang berwarna putih tersebut ditemukan karena kandungannya setelah dimasak dalam makanan terasa lain di lidah.
Kemiri palsu ini pertama kali ditemukan di Warung Makan Tanto Tanti di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilik warung Pristiyono Hartanto mengetahui adanya kemiri palsu tersebut ketika sedang memasak rica-rica.
Pristiyono mengatakan kemiri tersebut palsu dibeli sebulan yang lalu sebanyak 10 kilogram di Pasar Projo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. "Sebulan yang lalu istri saya membeli 10 kilogram bumbu masak jenis kemiri ini," kata Pristiyono.
Kemudian, pada hari Selasa 26 Mei 2015 ketika karyawannya Watiningsih (38) sedang memasak rica-rica, tiba-tiba hasil masakannya tidak seperti biasanya. Selain itu rasa masakannya juga hambar dan tidak seperti masakan rica-rica.
"Hasil masakannya bergumpal dan tidak seperti rica-rica. Malah identik seperti jenang atau dodol. Ada warna putih dan tidak berasa hasil masakan rica-rica tersebut. Selain itu juga, masakannya seperti hasil masakan berupa roti bentuknya," terangnya.
Pristiyono pun merasa bahwa kemiri tersebut sudah dipalsukan yang diduga dari bahan berupa tepung. Karena ketika dicek beberapa sisa kemiri, bentuk dan wujud bumbu masak tersebut ternyata berasal dari bahan tepung.
Pristiyono bersama istrinya Lucy Hartanti mengecek kemiri yang sudah di belinya di langganan penjual bumbu masak di Pasar Projo karena penasaran. Akan tetapi, ketika ditanyakan ke pedagang tersebut ternyata kemiri palsu itu keberadaannya tidak ditemukan.
"Kalau dibiarkan saja peredarannya, bisa merugikan pedagang. Orang yang berjualan di warung bisa bangkrut karena masakannya tidak berasa semua," imbuhnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Belum selesai masalah beras plastik,eh... sekarang muncul kemiri palsu"
Posting Komentar