Polwan muslim AS dilarang mengenakan hijab


Kepolisian Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, telah melarang salah satu perwiranya yang sedang menjalani pendidikan mengenakan hijab. Ismahan Isse ialah perempuan muslim yang lulus tes sebagai polwan.

Akan tetapi, muncul aturan supaya hijabnya dilepas selama sekolah di Akpol. Wanita yang berusia 29 tahun tersebut menolaknya, sehingga karirnya di kepolisian yang baru seumur jagung bisa berakhir.

Ismahan Isse menyesalkan keputusan tim personalia Kepolisian Ohio. Padahal selama tes wawancara dia terus mengenakan hijab dan tidak dipermasalahkan.

Mendengar permasalahan Ismahan Isse, Kepolisian Negara Bagian Edmonton, Kanada menawarkan solusinya. Jika memang AS melarang wanita berhijab menjadi polisi, dia diminta pindah kewarganegaraan. Kanada sudah menyediakan model seragam polwan berhijab.

"Dia benar-benar ingin jadi polisi. Apa salahnya...? Dia sebaiknya ke Kanada jika sungguh-sungguh ingin mengabdikan diri untuk masyarakat," ungkap Sersan Mark Farnell yang memimpin lembaga perekrutan Kepolisian Edmonton.

Farnell sudah menelepon Ismahan Isse untuk menyampaikan tawaran itu. Wanita ini mengaku merasa tersanjung. "Saya akan memikirkannya masak-masak," kata Isse.

Ismahan Isse adalah anak imigran asal Somalia. Wanita 29 tahun ini memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Columbus. Sejak masih belia, Ismahan Isse sudah menonjol sebagai tokoh Gerakan Pemuda Imigran Somalia di AS. Saat berusia 24 tahun, dia sempat diminta FBI menjadi penerjemah untuk melacak kriminalitas di kalangan warga asal Somalia.
LIKE & SHARE

0 Response to "Polwan muslim AS dilarang mengenakan hijab "