Ratusan pekerja seks komersial (PSK) bersama mucikari lokalisasi
Payo Sigadung berencana menginap di depan Kantor Wali Kota Jambi untuk mendesak
pemerintah kota setempat meninjau kembali peraturan daerah tentang
pemberantasan pelacuran dan asusila.
Ratusan PSK dan mucikari, duduk-duduk dan mendirikan tempat beristirahat untuk dipakai menginap sampai tuntutan mereka dikabulkan oleh pemerintah kota.
Aksi tersebut mereka lakukan setelah dalam satu pertemuan, Pemerintah Kota Jambi tidak mengabulkan tuntutan mereka untuk mengkaji ulang Perda Nomor 2 tahun 2014 tentang penutupan tempat lokalisasi.
Dalam demo dan pertemuan, para pendemo meminta pemerintah kota mencabut keputusan untuk menutup lokalisasi Payo Sigadung pada 13 Oktober mendatang, agar segera mengkaji ulang peraturan daerah tersebut.
Sementara ini, Pemkot Jambi menyatakan penutupan lokalisasi Payo Sigadung pada 13 Oktober 2014 sudah harga mati sebagai keputusan tetap dari pemerintah. Dalam pertemuan antara PSK dan perwakilan dari anggota DPRD Kota Jambi dan perwakilan Pemerintah Kota Jambi berakhir tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Muhili, anggota DPRD Kota Jambi yang memimpin pertemuan dengan perwakilan PSK, mengatakan bahwa tim sedang mempelajari tuntutan tersebut dan belum bisa mengambil keputusan. Pihak dewan menegaskan dalam Perda tersebut tidak menyatakan nama Payo Sigadung sebagai lokalisasi yang akan ditutup tapi yang jelas dan pasti semua lokalisasi akan ditutup.
Anggota dewan sudah menekankan Pemkot Jambi untuk terus melakukan sosialisasi tentang Perda tersebut. “Pencabutan tidak semudah yang dituntut para PSK dan mucikari, karena harus melibatkan semua pihak dan membutuhkan waktu,” ungkap Muhili.
Sementara itu dari Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Catatan Sipil, Kaspul mengakui untuk menutup semua tempat yang menjadi tempat pelacuran atau asusila terkendala izin resmi. Aksi ratusan PSK Payo Sigadung di Kota Jambi merupakan yang kedua kalinya untuk mendesak anggota DPRD Kota Jambi mengkaji ulang Perda pemberantasan pelacuran dan asusila yang akan diberlakukan pada bulan Oktober mendatang.
Ratusan PSK dan mucikari, duduk-duduk dan mendirikan tempat beristirahat untuk dipakai menginap sampai tuntutan mereka dikabulkan oleh pemerintah kota.
Aksi tersebut mereka lakukan setelah dalam satu pertemuan, Pemerintah Kota Jambi tidak mengabulkan tuntutan mereka untuk mengkaji ulang Perda Nomor 2 tahun 2014 tentang penutupan tempat lokalisasi.
Dalam demo dan pertemuan, para pendemo meminta pemerintah kota mencabut keputusan untuk menutup lokalisasi Payo Sigadung pada 13 Oktober mendatang, agar segera mengkaji ulang peraturan daerah tersebut.
Sementara ini, Pemkot Jambi menyatakan penutupan lokalisasi Payo Sigadung pada 13 Oktober 2014 sudah harga mati sebagai keputusan tetap dari pemerintah. Dalam pertemuan antara PSK dan perwakilan dari anggota DPRD Kota Jambi dan perwakilan Pemerintah Kota Jambi berakhir tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Muhili, anggota DPRD Kota Jambi yang memimpin pertemuan dengan perwakilan PSK, mengatakan bahwa tim sedang mempelajari tuntutan tersebut dan belum bisa mengambil keputusan. Pihak dewan menegaskan dalam Perda tersebut tidak menyatakan nama Payo Sigadung sebagai lokalisasi yang akan ditutup tapi yang jelas dan pasti semua lokalisasi akan ditutup.
Anggota dewan sudah menekankan Pemkot Jambi untuk terus melakukan sosialisasi tentang Perda tersebut. “Pencabutan tidak semudah yang dituntut para PSK dan mucikari, karena harus melibatkan semua pihak dan membutuhkan waktu,” ungkap Muhili.
Sementara itu dari Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Catatan Sipil, Kaspul mengakui untuk menutup semua tempat yang menjadi tempat pelacuran atau asusila terkendala izin resmi. Aksi ratusan PSK Payo Sigadung di Kota Jambi merupakan yang kedua kalinya untuk mendesak anggota DPRD Kota Jambi mengkaji ulang Perda pemberantasan pelacuran dan asusila yang akan diberlakukan pada bulan Oktober mendatang.
Tutup saja itu tempat,karena tidak ada gunanya sama sekali.
LIKE & SHARE
0 Response to "Lokalisasi dikota Jambi ditutup,para PSK demo"
Posting Komentar