Sejumlah anggota DPRD Surabaya curi start mengambil jatah
mobil dinas. Padahal rencana pembagian mobil dinas baru akan dilakukan setelah
24 September mendatang.
Sekretaris DPRD Surabaya Afghani membantah kalau ada anggota dewan yang telah mengambil mobil dinas. Dia berdalih mereka hanya meminjam sebentar karna ada keperluan mendesak.
“Mereka cuma pinjam sebentar karena ada keperluan. Mereka berjanji akan dikembalikan lagi,” ungkapnya.
Menurut informasi yang didapat paling tidak sedikitnya ada sekitar 10 anggota dewan yang sudah mengambil jatah mobilnya.
“Rata-rata, yang membawa adalah para anggota dewan lama,” ungkap salah satu sumber di internal dewan yang namanya tidak mau ditulis.
Sebelumnya, pimpinan DPRD Surabaya memang sudah menginstruksikan supaya mobil dinas itu dikembalikan semua. Hanya saja, sejumlah anggota dewan tetap nekat dengan alasan kepentingan mendadak.
Sementara itu, usulan dari Sekretaris DPRD Surabaya agar mobil dinas anggota dewan diasuransikan jika sudah dibagikan memicu protes dari sejumlah anggota dewan. Mayoritas menolak imbauan itu karna berbagai macam alasan.
Seperti yang diungkapkan salah satu anggota dewan, Saifuddin Zuhri. Dia beralasan, dasar imbauan asuransi itu dianggap kurang pas karena mobil itu sudah berusia di atas lima tahun.
“Jika dibebankan kepada anggota, premi yang ditanggung akan lebih tinggi. Semua mobil dinas itu sudah menjadi tanggung jawab rekan-rekan,” ungkapnya.
Penolakan juga diungkapkan anggota DPRD asal Fraksi Demokrat, Junaidi. Dia menyebut usulan itu malah merupakan pemborosan. Saat ini, status pemakaian mobil dinas itu sudah pinjam pakai.
“Jadi, tidak perlu diasuransikan lagi. Jika nanti ada kerusakan, yang menanggung ya pemakai,” ungkapnya.
Sejumlah anggota lain seperti Vinsensius Awey mengakui tidak masalah apabila mobil dinas itu harus diasuransikan. Hanya saja, ada sejumlah persoalan yang harus dikaji, salah satunya adalah teknis asuransi.
Karena tidak semua perusahaan asuransi bersedia menerima asuransi terhadap kendaraan yang sudah tidak baru lagi. “Sehingga, premi yang dikenakan bisa lebih mahal. Secara pribadi, saya sepakat dengan usulan itu,” ungkapnya.Beginilah kelakuan wakil rakyat terpilih yang tidak punya malu terhadap rakyat.
Sekretaris DPRD Surabaya Afghani membantah kalau ada anggota dewan yang telah mengambil mobil dinas. Dia berdalih mereka hanya meminjam sebentar karna ada keperluan mendesak.
“Mereka cuma pinjam sebentar karena ada keperluan. Mereka berjanji akan dikembalikan lagi,” ungkapnya.
Menurut informasi yang didapat paling tidak sedikitnya ada sekitar 10 anggota dewan yang sudah mengambil jatah mobilnya.
“Rata-rata, yang membawa adalah para anggota dewan lama,” ungkap salah satu sumber di internal dewan yang namanya tidak mau ditulis.
Sebelumnya, pimpinan DPRD Surabaya memang sudah menginstruksikan supaya mobil dinas itu dikembalikan semua. Hanya saja, sejumlah anggota dewan tetap nekat dengan alasan kepentingan mendadak.
Sementara itu, usulan dari Sekretaris DPRD Surabaya agar mobil dinas anggota dewan diasuransikan jika sudah dibagikan memicu protes dari sejumlah anggota dewan. Mayoritas menolak imbauan itu karna berbagai macam alasan.
Seperti yang diungkapkan salah satu anggota dewan, Saifuddin Zuhri. Dia beralasan, dasar imbauan asuransi itu dianggap kurang pas karena mobil itu sudah berusia di atas lima tahun.
“Jika dibebankan kepada anggota, premi yang ditanggung akan lebih tinggi. Semua mobil dinas itu sudah menjadi tanggung jawab rekan-rekan,” ungkapnya.
Penolakan juga diungkapkan anggota DPRD asal Fraksi Demokrat, Junaidi. Dia menyebut usulan itu malah merupakan pemborosan. Saat ini, status pemakaian mobil dinas itu sudah pinjam pakai.
“Jadi, tidak perlu diasuransikan lagi. Jika nanti ada kerusakan, yang menanggung ya pemakai,” ungkapnya.
Sejumlah anggota lain seperti Vinsensius Awey mengakui tidak masalah apabila mobil dinas itu harus diasuransikan. Hanya saja, ada sejumlah persoalan yang harus dikaji, salah satunya adalah teknis asuransi.
Karena tidak semua perusahaan asuransi bersedia menerima asuransi terhadap kendaraan yang sudah tidak baru lagi. “Sehingga, premi yang dikenakan bisa lebih mahal. Secara pribadi, saya sepakat dengan usulan itu,” ungkapnya.Beginilah kelakuan wakil rakyat terpilih yang tidak punya malu terhadap rakyat.
LIKE & SHARE
0 Response to "Curi start : Anggota DPRD surabaya ambil mobil dinas"
Posting Komentar