Ni Min, 14 tahun, gadis China asal sebuah desa dekat Kota
Yibin, Provinsi Sichuan, menderita penyakit sangat langka yang menyebabkan
semua otot, ligamen, persendian tubuhnya bisa berubah menjadi tulang. Penyakit
bernama fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP) juga dikenal dengan sebutan Sindrom Manusia
Batu.
Penyakit yang di deritanya itu hanya terjadi pada 600 orang di dunia. Dia mulai memperlihatkan gejala terkena penyakit tersebut pada usia delapan tahun.
Keluarga Ni Min mulai curiga pada saat di tubuhnya muncul benjolan-benjolan di bawah kulitnya. Akhirnya para dokter ahli di rumah Sakit Tongji, Shanghai, mengatakan bahwa dia menderita Sindrom Manusia Batu.
Penyakit yang sampai kini belum ada obatnya tersebut merupakan salah satu kelainan genetika paling mematikan. Seiring waktu otot tubuh yang berubah menjadi tulang itu akan membatasi gerakan tubuh hingga membentuk tulang baru di dalam tubuh.
Pada akhirnya tulang tersebut akan mendesak tulang rusuk hingga membuat sulit untuk bernapas. Penderita akan merasa tercekik setiap kali bernapas.
Kasus paling terkenal dari penyakit ini dialami oleh Harry Eastlack yang menderita sindrom ini sejak usia sepuluh tahun. Pada saat dia meninggal pada usia 39 tahun seluruh tubuhnya hampir berubah menjadi tulang, hanya menyisakan bibirnya yang masih utuh.
Penderita penyakit ini harus menjaga tubuhnya jangan sampai terluka. Karena jika itu terjadi maka pada masa pemulihan, di bagian lukanya akan berubah menjadi tulang.
“Saat ini kondisi Ni Min belum terlalu serius. Kami sudah memberikan resep obat buat dia. Kita akan lihat bagaimana tubuhnya bereaksi dalam enam bulan ke depan,” ungkap dr Zhang Keqin yang memimpin perawatan Ni Min.
Keluarga Ni Min masih punya harapan karna sebuah obat baru sedang dalam percobaan di Amerika Serikat untuk menyembuhkan penyakit ini.
Ni mengatakan apabila obat itu benar-benar ditemukan maka dia ingin menjadi dokter dan menolong orang lain dengan penyakit sama.Dan saat ini Organisasi Journalist Without Borders sedang menggalang dana buat Ni Min.
Penyakit yang di deritanya itu hanya terjadi pada 600 orang di dunia. Dia mulai memperlihatkan gejala terkena penyakit tersebut pada usia delapan tahun.
Keluarga Ni Min mulai curiga pada saat di tubuhnya muncul benjolan-benjolan di bawah kulitnya. Akhirnya para dokter ahli di rumah Sakit Tongji, Shanghai, mengatakan bahwa dia menderita Sindrom Manusia Batu.
Penyakit yang sampai kini belum ada obatnya tersebut merupakan salah satu kelainan genetika paling mematikan. Seiring waktu otot tubuh yang berubah menjadi tulang itu akan membatasi gerakan tubuh hingga membentuk tulang baru di dalam tubuh.
Pada akhirnya tulang tersebut akan mendesak tulang rusuk hingga membuat sulit untuk bernapas. Penderita akan merasa tercekik setiap kali bernapas.
Kasus paling terkenal dari penyakit ini dialami oleh Harry Eastlack yang menderita sindrom ini sejak usia sepuluh tahun. Pada saat dia meninggal pada usia 39 tahun seluruh tubuhnya hampir berubah menjadi tulang, hanya menyisakan bibirnya yang masih utuh.
Penderita penyakit ini harus menjaga tubuhnya jangan sampai terluka. Karena jika itu terjadi maka pada masa pemulihan, di bagian lukanya akan berubah menjadi tulang.
“Saat ini kondisi Ni Min belum terlalu serius. Kami sudah memberikan resep obat buat dia. Kita akan lihat bagaimana tubuhnya bereaksi dalam enam bulan ke depan,” ungkap dr Zhang Keqin yang memimpin perawatan Ni Min.
Keluarga Ni Min masih punya harapan karna sebuah obat baru sedang dalam percobaan di Amerika Serikat untuk menyembuhkan penyakit ini.
Ni mengatakan apabila obat itu benar-benar ditemukan maka dia ingin menjadi dokter dan menolong orang lain dengan penyakit sama.Dan saat ini Organisasi Journalist Without Borders sedang menggalang dana buat Ni Min.
LIKE & SHARE
0 Response to "Gadis asal China menderita penyakit sindrom manusia batu"
Posting Komentar