Sebanyak 17 butir buntalan berisi kokain berhasil
dikeluarkan dari dalam perut bule asal Jerman, Naumann Hans Peter 48 tahun. Pada
saat ditangkap, pria tersebut sempat melakukan perlawanan dan mengaku sebagai
artis dan penyanyi dari Jerman.
“Dari pemeriksaan badan secara menyeluruh terhadap target, ditemukan 11 butir berisi padatan berwarna putih dengan total 201 gram beserta kemasan pembungkus. Sementara lagi 6 butir padatan berwarna putih dengan berat 38 gram, dikeluarkan pada keesokan harinya di RS Sanglah. Jadi total 239 gram semua masuk perut, ini sudah ke 16 tangkapan kita,” ungkap Kepala KPPBC TMP Ngurah Rai Djarot Utomo.
Direktur Narkoba Polda Bali yang diwakili Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Bali Akbp Jon Lai mengatakan, pelaku yang tinggal di Thailand ini masuk dalam kategori sebagai pengedar. Diduga narkotika tersebut dibeli di Thailand untuk dipasarkan di Bali.
“Sekarang narkoba masuk melalui jasa penitipan jika ada kecurigaan bisa langsung disampaikan ke kami, data sampai hari ini 17 kasus ditemukan di jasa penitipan pos, Tiki, DHL, tahun ini lebih banyak narkotika dititipkan di pos renon 8 kali, ganja, hasis, sabu-sabu enam kali,” jelas Joni Lai.
Naumann Hans Peter di depan wartawan mengaku dijanjikan diberi uang oleh seseorang yang juga diduga orang Thailand. Dia dijanjikan USD 5 ribu apabila berhasil membawa masuk barang haram tersebut ke Bali.
Atas perbuatannya tersebut, pelaku dijerat pasal 113 UU Narkotika Nomor 35 dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau ancaman penjara 5 tahun dan paling lama 20 tahun, dan denda maksimal Rp 10 miliar. Selanjutnya tersangka diserahterimakan kepada pihak kepolisian Polda Bali untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Dari pemeriksaan badan secara menyeluruh terhadap target, ditemukan 11 butir berisi padatan berwarna putih dengan total 201 gram beserta kemasan pembungkus. Sementara lagi 6 butir padatan berwarna putih dengan berat 38 gram, dikeluarkan pada keesokan harinya di RS Sanglah. Jadi total 239 gram semua masuk perut, ini sudah ke 16 tangkapan kita,” ungkap Kepala KPPBC TMP Ngurah Rai Djarot Utomo.
Direktur Narkoba Polda Bali yang diwakili Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Bali Akbp Jon Lai mengatakan, pelaku yang tinggal di Thailand ini masuk dalam kategori sebagai pengedar. Diduga narkotika tersebut dibeli di Thailand untuk dipasarkan di Bali.
“Sekarang narkoba masuk melalui jasa penitipan jika ada kecurigaan bisa langsung disampaikan ke kami, data sampai hari ini 17 kasus ditemukan di jasa penitipan pos, Tiki, DHL, tahun ini lebih banyak narkotika dititipkan di pos renon 8 kali, ganja, hasis, sabu-sabu enam kali,” jelas Joni Lai.
Naumann Hans Peter di depan wartawan mengaku dijanjikan diberi uang oleh seseorang yang juga diduga orang Thailand. Dia dijanjikan USD 5 ribu apabila berhasil membawa masuk barang haram tersebut ke Bali.
Atas perbuatannya tersebut, pelaku dijerat pasal 113 UU Narkotika Nomor 35 dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau ancaman penjara 5 tahun dan paling lama 20 tahun, dan denda maksimal Rp 10 miliar. Selanjutnya tersangka diserahterimakan kepada pihak kepolisian Polda Bali untuk penyelidikan lebih lanjut.
LIKE & SHARE
0 Response to "239 gram kokain di dalam perut,bule asal Jerman selundupkan ke Bali"
Posting Komentar