Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberikan pernyataan yang kontroversial kemarin. Dia menilai, masalah yang membelit maskapai pelat merah Malaysian Airlines akibat ketidakmampuan SDM nasional. Untuk diketahui, perusahaan tersebut sedang terancam gulung tikar.
"Orang Malaysia memang bodoh. Mereka tidak tahu bagaimana mengelola perusahaan penerbangan," jelas Mahathir.
Nasib Malaysian Airlines saat ini terkatung-katung selepas induk usahanya, BUMN Malaysia Khazanah Nasional Berhad mau melepas 70 persen saham ke swasta.
Di dalam laporan keuangan terakhir, maskapai yang dipanggil MAS itu mengalami rugi berturut-turut selama tujuh triwulan. Untuk tahun 2014 saja, rugi bersih mencapai USD 500 juta. Bahkan, beban operasional sudah membelit sebelum dua insiden yang menimpa maskapai tersebut pada tahun lalu.
Citra sekaligus penjualan tiket MAS turun drastis karena hilangnya MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang mengangkut 239 penumpang pada tanggal 8 Maret 2013. Tidak sampai setengah tahun, MH17 yang mengangkut 298 orang tertimpa musibah. Pesawat tersebut ditembak jatuh oleh roket milisi Ukraina, yang menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat.
Mahathir sangat terpukul dengan runtuhnya kedigdayaan MAS. Dia adalah inisiator awal berdirinya maskapai nasional tersebut untuk meningkatkan gengsi industri dirgantara Malaysia.
Walaupun demikian, dia setuju dengan rencana Khazanah menjual mayoritas saham pada swasta. Mahathir menilai dengan keuangan karut marut, lebih baik MAS dikelola oleh swasta asing sekalian.
"Sekarang Khazanah yang sudah menyebabkan kerugian ini melakukan langkah yang tepat," jelasnya.
"Orang Malaysia memang bodoh. Mereka tidak tahu bagaimana mengelola perusahaan penerbangan," jelas Mahathir.
Nasib Malaysian Airlines saat ini terkatung-katung selepas induk usahanya, BUMN Malaysia Khazanah Nasional Berhad mau melepas 70 persen saham ke swasta.
Di dalam laporan keuangan terakhir, maskapai yang dipanggil MAS itu mengalami rugi berturut-turut selama tujuh triwulan. Untuk tahun 2014 saja, rugi bersih mencapai USD 500 juta. Bahkan, beban operasional sudah membelit sebelum dua insiden yang menimpa maskapai tersebut pada tahun lalu.
Citra sekaligus penjualan tiket MAS turun drastis karena hilangnya MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang mengangkut 239 penumpang pada tanggal 8 Maret 2013. Tidak sampai setengah tahun, MH17 yang mengangkut 298 orang tertimpa musibah. Pesawat tersebut ditembak jatuh oleh roket milisi Ukraina, yang menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat.
Mahathir sangat terpukul dengan runtuhnya kedigdayaan MAS. Dia adalah inisiator awal berdirinya maskapai nasional tersebut untuk meningkatkan gengsi industri dirgantara Malaysia.
Walaupun demikian, dia setuju dengan rencana Khazanah menjual mayoritas saham pada swasta. Mahathir menilai dengan keuangan karut marut, lebih baik MAS dikelola oleh swasta asing sekalian.
"Sekarang Khazanah yang sudah menyebabkan kerugian ini melakukan langkah yang tepat," jelasnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Orang Malaysia tidak becus mengelola penerbangan"
Posting Komentar