Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan sudah menegur Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terkait perihal izin terbang pesawat naas AirAsia QZ 8501. Tindakan itu dilakukan karna Sutarman beranggapan ribut dan saling menyalahkan ialah suatu hal yang tidak perlu pada saat ini.
"Saya bicara pada Jonan, Mas jangan saling menyalahkan. Kalau sudah ada slot, berikan saja izinnya kan uang dari perusahaan itu akan ke BUMN juga, untuk kita juga," terang Sutarman di Kantor Pusat Jasa Raharja, Kuningan, Jakarta, Jumat (9/1).
Tidak cuma Jonan, BMKG juga kena sindir Sutarman. Mantan kabareskrim ini menyindir kurangnya inisiatif dari BMKG yang menyerahkan laporan cuaca kepada pilot AirAsia QZ 8501.
"Harusnya menjemput bola bukan menyalahkan seperti itu-itu yang salah. Yang salah harus ditindak contoh ya gini dikatakan pilot tidak mengambil ramalan cuaca sekarang kita aparatur pemerintah kita yang melayani mereka supaya pilot tahu," terangnya.
Menurut Sutarman di saat seperti ini atau bahkan untuk menanggulangi kecelakaan, seharusnya mindset semua pihak berubah. Sutarman juga berpendapat, demi pelayanan ada baiknya para pelaku lembaga negara mempunyai inisiatif.
"Kecelakaan AirAsia QZ 8501 begitu kecelakaan semua sibuk mencari siapa yang salah. Mindset yang harus diubah, jangan menyalahkan tetapi bagaimana perusahaan yang ada di Indonesia ini sehat," terangnya.
Sampai dengan saat ini Polri mengaku masih berkoordinasi untuk mencari tahu adanya kelalaian pihak-pihak terkait yang mengakibatkan kecelakaan AirAsia QZ 8501.
"Kita masih tunggu, masih dalam proses," tutupnya.
"Saya bicara pada Jonan, Mas jangan saling menyalahkan. Kalau sudah ada slot, berikan saja izinnya kan uang dari perusahaan itu akan ke BUMN juga, untuk kita juga," terang Sutarman di Kantor Pusat Jasa Raharja, Kuningan, Jakarta, Jumat (9/1).
Tidak cuma Jonan, BMKG juga kena sindir Sutarman. Mantan kabareskrim ini menyindir kurangnya inisiatif dari BMKG yang menyerahkan laporan cuaca kepada pilot AirAsia QZ 8501.
"Harusnya menjemput bola bukan menyalahkan seperti itu-itu yang salah. Yang salah harus ditindak contoh ya gini dikatakan pilot tidak mengambil ramalan cuaca sekarang kita aparatur pemerintah kita yang melayani mereka supaya pilot tahu," terangnya.
Menurut Sutarman di saat seperti ini atau bahkan untuk menanggulangi kecelakaan, seharusnya mindset semua pihak berubah. Sutarman juga berpendapat, demi pelayanan ada baiknya para pelaku lembaga negara mempunyai inisiatif.
"Kecelakaan AirAsia QZ 8501 begitu kecelakaan semua sibuk mencari siapa yang salah. Mindset yang harus diubah, jangan menyalahkan tetapi bagaimana perusahaan yang ada di Indonesia ini sehat," terangnya.
Sampai dengan saat ini Polri mengaku masih berkoordinasi untuk mencari tahu adanya kelalaian pihak-pihak terkait yang mengakibatkan kecelakaan AirAsia QZ 8501.
"Kita masih tunggu, masih dalam proses," tutupnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Jangan saling menyalahkan soal kecelakaan AirAsia pak Jonan"
Posting Komentar