Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian zaman Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal Ramli menyatakan kartu-kartu sakti Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bisa mensejahterakan rakyat. Bahkan, dia pun menilai kartu itu tidak jauh beda dengan BLT di zaman Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dulu ada BLT dan balsem, sudah diuji coba semua. Kartu sakti Jokowi ini hanya panadol (obat sakit kepala)," tutur Rizal Ramli pada saat menyambangi pimpinan DPR di kompleks parlemen Senayan Jakarta.
Menurutnya, kenaikan harga BBM akibat pengaruh para menteri Jokowi yang berpaham neoliberal. Pengambil kebijakan di bidang ekonomi di era Jokowi tidak jauh beda dengan pemerintahan SBY.
"Jokowi lebih suka mendengar penasehat ekonomnya yang neolib. Jadi apa gunanya ganti pemerintahan, apa gunanya ganti SBY," ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, dia juga memprotes pemilihan nama susunan para pembantu Jokowi dengan nama Kabinet Kerja. Hal itu beda dengan janji Jokowi di awal untuk membentuk Kabinet Trisakti.
"Sejak awal kampanyenya Kabinet Trisakti akan tetapi di tengah jalan dibelokkan menjadi Kabinet Kerja. Kerja untuk siapa...? Asing? Neolib...? Rakyat saya kira tidak senang dengan kinerja Jokowi ini," terangnya.
"Dulu ada BLT dan balsem, sudah diuji coba semua. Kartu sakti Jokowi ini hanya panadol (obat sakit kepala)," tutur Rizal Ramli pada saat menyambangi pimpinan DPR di kompleks parlemen Senayan Jakarta.
Menurutnya, kenaikan harga BBM akibat pengaruh para menteri Jokowi yang berpaham neoliberal. Pengambil kebijakan di bidang ekonomi di era Jokowi tidak jauh beda dengan pemerintahan SBY.
"Jokowi lebih suka mendengar penasehat ekonomnya yang neolib. Jadi apa gunanya ganti pemerintahan, apa gunanya ganti SBY," ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, dia juga memprotes pemilihan nama susunan para pembantu Jokowi dengan nama Kabinet Kerja. Hal itu beda dengan janji Jokowi di awal untuk membentuk Kabinet Trisakti.
"Sejak awal kampanyenya Kabinet Trisakti akan tetapi di tengah jalan dibelokkan menjadi Kabinet Kerja. Kerja untuk siapa...? Asing? Neolib...? Rakyat saya kira tidak senang dengan kinerja Jokowi ini," terangnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Apa gunanya ganti SBY dengan Jokowi...?"
Posting Komentar