Saeful Mahfud (50), seorang pria penderita gula basah yang ditinggalkan oleh anak dan istrinya selama kurang lebih setahun ini mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan tergerak hatinya untuk mengunjungi laki-laki malang tersebut dan langsung membawanya ke rumah sakit, Kamis (4/12) pagi, untuk mendapatkan perawatan medis. Kabar penderitaan Saeful menggugah hati Bang Ai sapaan akrab Wakil Wali Kota.
"Sudah saya bawa ke Rumah Sakit Prof. Kandou dan langsung ditangani. Yang begini ini enggak bisa dibiarkan lama. Kadis Sosial sudah di lokasi. Aman pak Saeful," terangnya.
Saeful hanya bisa tergolek diatas kasur lusuh dan tidak bisa berdiri selama 10 bulan terakhir ini. Bagian lutut kakinya hampir putus digerogoti luka yang telah menembus tulang.
Terpaksa, dirinya cuma bisa mengandalkan bantuan dari tetangga untuk masalah mengganjal perut.
Dikatakannya, pada awalnya ia hanya merasakan nyeri pada bagian kaki sekitar 10 bulan yang lalu. Dengan bantuan dana dari beberapa teman, pria yang sering dipanggil om bongkok ini dibawa ke Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado guna menjalani perawatan.
Akan tetapi setelah beberapa lama menjalani perawatan, uang hasil subsidi dari teman-temannya tidak mampu lagi untuk membiayai pengobatan Rumah Sakit.
Saeful pun dibawa pulang ke tempat tinggalnya di Kelurahan Mapanget Barat Lingkungan VII, Kecamatan Mapanget, Manado, dan cuma menjalani hari-harinya tergolek seorang diri tanpa ada perawatan.
Beruntung para tetangga-tetangga dekatnya masih menaruh iba dengannya. Mereka memberi penerangan listrik di malam hari dan tumpangan rumah gratis.
Untuk masalah mengganjal perut, Saeful mengandalkan Donny, seorang penginjil yang dengan setia menyuapi dan merawatnya.
Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan tergerak hatinya untuk mengunjungi laki-laki malang tersebut dan langsung membawanya ke rumah sakit, Kamis (4/12) pagi, untuk mendapatkan perawatan medis. Kabar penderitaan Saeful menggugah hati Bang Ai sapaan akrab Wakil Wali Kota.
"Sudah saya bawa ke Rumah Sakit Prof. Kandou dan langsung ditangani. Yang begini ini enggak bisa dibiarkan lama. Kadis Sosial sudah di lokasi. Aman pak Saeful," terangnya.
Saeful hanya bisa tergolek diatas kasur lusuh dan tidak bisa berdiri selama 10 bulan terakhir ini. Bagian lutut kakinya hampir putus digerogoti luka yang telah menembus tulang.
Terpaksa, dirinya cuma bisa mengandalkan bantuan dari tetangga untuk masalah mengganjal perut.
Dikatakannya, pada awalnya ia hanya merasakan nyeri pada bagian kaki sekitar 10 bulan yang lalu. Dengan bantuan dana dari beberapa teman, pria yang sering dipanggil om bongkok ini dibawa ke Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado guna menjalani perawatan.
Akan tetapi setelah beberapa lama menjalani perawatan, uang hasil subsidi dari teman-temannya tidak mampu lagi untuk membiayai pengobatan Rumah Sakit.
Saeful pun dibawa pulang ke tempat tinggalnya di Kelurahan Mapanget Barat Lingkungan VII, Kecamatan Mapanget, Manado, dan cuma menjalani hari-harinya tergolek seorang diri tanpa ada perawatan.
Beruntung para tetangga-tetangga dekatnya masih menaruh iba dengannya. Mereka memberi penerangan listrik di malam hari dan tumpangan rumah gratis.
Untuk masalah mengganjal perut, Saeful mengandalkan Donny, seorang penginjil yang dengan setia menyuapi dan merawatnya.
LIKE & SHARE
0 Response to "Wakil wali kota manado bawa pria sebatang kara ke RS"
Posting Komentar