Miras minuman haram yang digemari,ingat dosa bro


Untuk para penggemar minuman keras lokal atau yang lebih trendnya disebut kearifan lokal di Yogyakarta, Lapen ibarat legenda yang tidak pernah mati. Meskipun demikian, Lapen juga yang justru membuat sejumlah peminum-peminum kawakan masuk liang kubur.

Lapen merupakan kepanjangan dari kata Langsung Penak atau enak dalam bahasa Jawa. Minuman berwarna coklat yang mirip dengan teh kental ini pertama kali muncul pada tahun 80-an. Tidak ada yang mengetahui siapa pembuatnya.

Akan tetapi dari cerita mulut ke mulut Lapen muncul dari kelompok Lapendos (Laki-laki pencinta dosa) yang sering mangkal di Jl.Solo pada 1985. Geng ini berhasil selamat dari operasi Penembakan Misterius yang dilancarkan ABRI.

Sambil mempertahankan kultur ngumpul dan mabuk, beberapa anggota berupaya mengakali ongkos menenggak minuman keras pabrikan yang sangat mahal. Momen tersebut diduga mengawali ide beberapa anggota membuat minuman keras racikan tangan sendiri.

Agus adalah salah seorang pecinta Lapen yang sudah tobat dan menceritakannya, pada awal 90-an Lapen sudah diperjualbelikan di Jl.Solo tempat dimana para geng Lapendos sering nongkrong. Pada saat itu dia menjadi pelanggan setia. Hampir setiap hari sepulang dari kerja dia membeli Lapen.

"Awal tahun 90-an itu, pas di depan swalayan tempatku kerja. Kalau pas anak buah nggak mau diatur, mumet langsung beli Lapen tinggal nyebrang jalan, balik kantor sudah mabuk nggak ada yang berani mbantah lagi," ungkapnya.

Pada tahun itu untuk segelas Lapen dihargai dengan harga Rp 2.000. Cukup mahal pada tahun 90-an. Akan tetapi jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga minuman pabrikan. Walau hanya campuran alkohol 90persen, obat tetes mata insto, air putih dan gula, tapi soal rasa Lapen tidak kalah dengan minuman pabrikan. "Rasanya ya nggak kalah," ungkap Agus.

Dia juga menyangkal jika Lapen yang menyebabkan banyaknya kematian. Pada tahun itu, tidak ada orang sampai mati karena Lapen. Jika pun ada yang mati karena perkelahian dijalanan setelah sama-sama mabuk.

"Kalau dulu nggak pakai oplosan macem-macem, jadi ya mabuk tok. Itu yang sampai mati gobloknya yang nambahi oplosan pake obat nyamuk autan," lanjutnya.

Antara tahun 1995-1997 muncul inovasi baru Lapen. Susu Macan yaitu campuran Lapen dengan susu. Salah satu tempat terkenal yang melakukan inovasi tersebut ialah warung mas Heri di pojok Benteng. Menurut Agus disana menjadi pusat Lapen kedua setelah di Jl.Solo.

"Di sana itu tempatnya preman-preman terminal lama Umbulharjo, paling terkenal setelah Jl. Solo," ungkapnya.

Setelah hal itu, Lapen kemudian menjadi marak di Yogyakarta. Beberapa produsen Lapen membuat dengan resep sendiri-sendiri dan mempunyai pelanggan masing-masing. Beberapa tempat yang terkenal dengan khas masing-masing diantaranya di Pajeksan, Sayidan, Jambu, sekitaran RS. Sarjito dan Mrican yang terkenal dengan Lapen Santoso.Mau oplosan atau pun pabrikan tetap aja haram hukumnya.
LIKE & SHARE

0 Response to "Miras minuman haram yang digemari,ingat dosa bro"