Belum hilang dari ingatan kita, pada saat baru menjabat kurang lebih satu bulan sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengejutkan Indonesia dengan kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Alasannya, karena terlalu besar anggaran untuk subsidi BBM yang terbuang sia-sia, keuangan negara jadi tidak sehat.
Dan akhirnya, pemerintah pun memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp 2.000 per liter. Kebijakan tersebut dikritik karena dilakukan pada saat turunnya harga minyak dunia.
Ternyata pemerintahan Jokowi-JK punya cara tersendiri untuk merebut kembali hati rakyat. Pemerintah memberikan tanda positif akan kembali menurunkan harga BBM bersubsidi sebagai kado tahun baru 2015.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan, pemerintah sudah menetapkan harga baru untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 Januari 2015. Keputusan tersebut setelah adanya perubahan kebijakan dalam pemberian subsidi BBM.
"Pokoknya masyarakat beli BBM akan dengan harga baru di 1 Januari, pokoknya nanti liat dulu," ungkap Sofyan di Kantornya, Jakarta, Senin (29/12).
Dia tidak memberikan keterangan yang lebih detail. Dia hanya mengatakan bahwa perubahan harga BBM menyesuaikan kondisi harga minyak dunia.
"Pokoknya kita lihat harga pasar hari ini, kebijakan ini tidak lagi menyandera APBN. Tidak perlu lagi ada APBN-P karena perubahan asumsi dan lain lain. Harga BBM yang mana pokoknya pemerintah sekarang atur premium, solar dan minyak tanah. Nanti yang akan berubah lihat saja ya," jelasnya.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardodjo mengapresiasi rencana pemerintah tersebut. "Kita sambut baik pemerintah mengkaji kemungkinan untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih struktural BBM bersubsidi," ungkap Agus Martowardodjo.
Pemerintah memang belum memberikan keterangan tegas mengenai harga baru BBM bersubsidi. Akan tetapi sudah beberapa kali memberikan sinyal penurunan harga BBM bersubsidi.
Dan akhirnya, pemerintah pun memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp 2.000 per liter. Kebijakan tersebut dikritik karena dilakukan pada saat turunnya harga minyak dunia.
Ternyata pemerintahan Jokowi-JK punya cara tersendiri untuk merebut kembali hati rakyat. Pemerintah memberikan tanda positif akan kembali menurunkan harga BBM bersubsidi sebagai kado tahun baru 2015.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan, pemerintah sudah menetapkan harga baru untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 Januari 2015. Keputusan tersebut setelah adanya perubahan kebijakan dalam pemberian subsidi BBM.
"Pokoknya masyarakat beli BBM akan dengan harga baru di 1 Januari, pokoknya nanti liat dulu," ungkap Sofyan di Kantornya, Jakarta, Senin (29/12).
Dia tidak memberikan keterangan yang lebih detail. Dia hanya mengatakan bahwa perubahan harga BBM menyesuaikan kondisi harga minyak dunia.
"Pokoknya kita lihat harga pasar hari ini, kebijakan ini tidak lagi menyandera APBN. Tidak perlu lagi ada APBN-P karena perubahan asumsi dan lain lain. Harga BBM yang mana pokoknya pemerintah sekarang atur premium, solar dan minyak tanah. Nanti yang akan berubah lihat saja ya," jelasnya.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardodjo mengapresiasi rencana pemerintah tersebut. "Kita sambut baik pemerintah mengkaji kemungkinan untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih struktural BBM bersubsidi," ungkap Agus Martowardodjo.
Pemerintah memang belum memberikan keterangan tegas mengenai harga baru BBM bersubsidi. Akan tetapi sudah beberapa kali memberikan sinyal penurunan harga BBM bersubsidi.
LIKE & SHARE
0 Response to "Harga baru BBM bersubsidi per 1 januari 2015"
Posting Komentar