Presiden Indonesia telah mendesak kedua kubu dalam pemilihan hari Rabu untuk menjaga pendukung di cek sementara hitungan resmi berlangsung.
Kedua kandidat telah mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden, berdasarkan resmi "quick count".
Sebagian besar memberikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memimpin tipis atas saingannya.
Namun mantan jenderal Prabowo Subianto mengatakan jumlah lain menunjukkan kemenangan oleh dia.
Presiden saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, tidak bisa mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Pada Rabu malam ia memanggil kedua kandidat untuk melakukan pertemuan di rumahnya.
"(Presiden) meminta kedua pihak kandidat untuk menahan diri, untuk tidak memobilisasi massa turun ke jalan untuk merayakan kemenangan sampai putusan KPU,".
Penghitungan resmi diperkirakan akan diumumkan pada tanggal 21-22 Juli.
Tak lama setelah pemungutan suara ditutup, "quick count" oleh lembaga survei yang handal di masa lalu dibebaskan dari sekitar 2.000 TPS perwakilan di seluruh negeri.
Reuters melaporkan lima instansi suara menghitung-hitung Jokowi-Jk memimpin. Satu count oleh tertua think-tank di Indonesia CSIS Indonesia menempatkan dia di depan dengan 52% suara, dibandingkan dengan Prabowo-Hatta 48%.
Lain oleh situs berita Kompas.com memiliki hasil yang serupa, sementara yang ketiga oleh Saiful Mujani menempatkan Jokowi-Jk pada 52,76% dan Prabowo-Hatta pada 47.24%.
Namun Reuters melaporkan bahwa dua lembaga suara menghitung-hitung lainnya telah menempatkan Prabowo-Hatta unggul dengan 1-2 poin persentase.
Setelah bertemu SBY, Jokowi mengatakan kepada para pendukungnya untuk menunggu hasil resmi.
"Kami menyerukan kepada semua anggota dan relawan partai tidak untuk mengatur parade, lebih baik hanya untuk memberikan doa bersyukur," katanya.
Kedua kandidat telah mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden, berdasarkan resmi "quick count".
Sebagian besar memberikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memimpin tipis atas saingannya.
Namun mantan jenderal Prabowo Subianto mengatakan jumlah lain menunjukkan kemenangan oleh dia.
Presiden saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, tidak bisa mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Pada Rabu malam ia memanggil kedua kandidat untuk melakukan pertemuan di rumahnya.
"(Presiden) meminta kedua pihak kandidat untuk menahan diri, untuk tidak memobilisasi massa turun ke jalan untuk merayakan kemenangan sampai putusan KPU,".
Penghitungan resmi diperkirakan akan diumumkan pada tanggal 21-22 Juli.
Tak lama setelah pemungutan suara ditutup, "quick count" oleh lembaga survei yang handal di masa lalu dibebaskan dari sekitar 2.000 TPS perwakilan di seluruh negeri.
Reuters melaporkan lima instansi suara menghitung-hitung Jokowi-Jk memimpin. Satu count oleh tertua think-tank di Indonesia CSIS Indonesia menempatkan dia di depan dengan 52% suara, dibandingkan dengan Prabowo-Hatta 48%.
Lain oleh situs berita Kompas.com memiliki hasil yang serupa, sementara yang ketiga oleh Saiful Mujani menempatkan Jokowi-Jk pada 52,76% dan Prabowo-Hatta pada 47.24%.
Namun Reuters melaporkan bahwa dua lembaga suara menghitung-hitung lainnya telah menempatkan Prabowo-Hatta unggul dengan 1-2 poin persentase.
Setelah bertemu SBY, Jokowi mengatakan kepada para pendukungnya untuk menunggu hasil resmi.
"Kami menyerukan kepada semua anggota dan relawan partai tidak untuk mengatur parade, lebih baik hanya untuk memberikan doa bersyukur," katanya.
Prabowo Subianto, yang memulai kampanye jauh di belakang Jokowi juga telah mendesak masyarakat untuk menghormati hasil formal.
Tidak ada kekerasan yang dilaporkan setelah pemilu, dengan puluhan ribu polisi dikerahkan.
Indonesia memiliki sekitar 190 juta pemilih yang terdaftar dan pemungutan suara berlangsung di ratusan pulau-pulau terpencil, menyebabkan jumlah panjang.
Pada Kamis pagi, saham Indonesia melonjak lebih dari 2,5% pada pembukaan prospek kemenangan oleh Bapak Joko Widodo.
Dia dipandang sebagai seorang reformis potensial dan banyak popularitasnya didirikan pada reputasinya sebagai politisi bersih di negara dilanda korupsi.
Prabowo Subianto, sementara itu dipandang oleh banyak orang sebagai pemimpin yang kuat karena latar belakang militernya, tetapi telah dituduh melakukan pelanggaran HAM yang dilakukan di bawah rezim ayah mertuanya, Soeharto.
LIKE & SHARE
0 Response to "Suara Indonesia: Tunggu penghitungan resmi, kata presiden"
Posting Komentar