Aliansi Umat Islam Kota Tebingtinggi mengajukan surat somasi kepada Kapolresta Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono untuk meminta maaf atas perkataan yang menyinggung para ulama dengan tembusan surat ke Kapolri, Kapoldasu, Gubsu, Walikota Tebing Tinggi dan Forum Komunikasi Umat Islam Kota Tebing Tinggi.
Surat somasi tersebut dilayangkan pada tanggal 19 April 2016, lantaran ucapan Kapolresta yang dinilai menghina para ulama di Kota Tebinggi.
Kasus ini bermula saat Kapolresta Tebing Tinggi menggelar kegiatan coffee morning di Gedung Hj Sawiyah yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan para ulama Tebing Tinggi, Senin (18/4/2016) lantas.
Saat itu, para ulama mempertanyakan prinsip Kapolres Tebing Tinggi dalam memberantas nark*ba. Namum bukanlah jawaban yang didapat, malah Kapolresta “mengumpat” para ulama. Adapun ucapan Kapolresta yang bikin tersinggung para ulama yaitu ;
“Ulama hanya pandai ngomong, cuma pintar bicara serta tak dapat berbuat. ”
“Diri dan keluarganya saja tak bisa jadi contoh”
“Mengurus masjid dan jamaahnya saja tak beres, di kamar suluknya saja ada narkoba dan ulama jangan asal bicara bila anda saja tak beres. ”
Pernyataan Kapolres di depan forum itu selalu diulang dan itu menyinggung perasaan ulama serta organisasi islam yang ada.
Atas pelecehan ini, Aliansi Umat Islam Kota Tebing Tinggi yang diwakili 9 ormas islam adalah MUI, FUI, Muhammadiyah, Al Washliyah, Al Ittihadiyah, FPI, PMII, Rempala dan BKPRMI.
Muslim Istiqomah dari Front Pembela Islam (FPI) Tebing Tinggi, begitu menyesalkan pernyataan Kapolres. Dia menganggap pernyataan itu sudah melecehkan dan menghina ulama di kota berjulukan Kota Lemang itu.
“Ini sudah menyakiti hati umat muslim, untuk itu Aliansi Umat Islam Kota Tebingtinggi menyatakan sikap agar Kapolres membuat pernyataan resmi meminta maaf di depan umum, ” sebut Muslim.
Terjadinya penghinaan ini, menurut Muslim, saat dirinya bertanya tentang prinsip Kapolres Tebing Tinggi dalam
Sebarkan.. Supaya Cepat Di Copot Kapolresta Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono Menghina Ulama
17.19 Naila Rahma
Kapolresta Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono Hina Ulama
Aliansi Umat Islam Kota Tebingtinggi mengajukan surat somasi kepada Kapolresta Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono untuk meminta maaf atas perkataan yang menyinggung para ulama dengan tembusan surat ke Kapolri, Kapoldasu, Gubsu, Walikota Tebing Tinggi dan Forum Komunikasi Umat Islam Kota Tebing Tinggi.
Surat somasi tersebut dilayangkan pada tanggal 19 April 2016, lantaran ucapan Kapolresta yang dinilai menghina para ulama di Kota Tebinggi.
Kasus ini bermula saat Kapolresta Tebing Tinggi menggelar kegiatan coffee morning di Gedung Hj Sawiyah yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan para ulama Tebing Tinggi, Senin (18/4/2016) lantas.
Saat itu, para ulama mempertanyakan prinsip Kapolres Tebing Tinggi dalam memberantas nark*ba. Namum bukanlah jawaban yang didapat, malah Kapolresta “mengumpat” para ulama. Adapun ucapan Kapolresta yang bikin tersinggung para ulama yaitu ;
“Ulama hanya pandai ngomong, cuma pintar bicara serta tak dapat berbuat. ”
“Diri dan keluarganya saja tak bisa jadi contoh”
“Mengurus masjid dan jamaahnya saja tak beres, di kamar suluknya saja ada narkoba dan ulama jangan asal bicara bila anda saja tak beres. ”
Pernyataan Kapolres di depan forum itu selalu diulang dan itu menyinggung perasaan ulama serta organisasi islam yang ada.
Atas pelecehan ini, Aliansi Umat Islam Kota Tebing Tinggi yang diwakili 9 ormas islam adalah MUI, FUI, Muhammadiyah, Al Washliyah, Al Ittihadiyah, FPI, PMII, Rempala dan BKPRMI.
Muslim Istiqomah dari Front Pembela Islam (FPI) Tebing Tinggi, begitu menyesalkan pernyataan Kapolres. Dia menganggap pernyataan itu sudah melecehkan dan menghina ulama di kota berjulukan Kota Lemang itu.
“Ini sudah menyakiti hati umat muslim, untuk itu Aliansi Umat Islam Kota Tebingtinggi menyatakan sikap agar Kapolres membuat pernyataan resmi meminta maaf di depan umum, ” sebut Muslim.
Terjadinya penghinaan ini, menurut Muslim, saat dirinya bertanya tentang prinsip Kapolres Tebing Tinggi dalam
pemberantasan narkoba. Sebab dia mendengar kalau ada masalah terduga bandar narkoba asal Siantar bernama Alvin Lehu yang di tangkap di Tebing Tinggi selesai merusak rumah warga, yang saat ditangkap ditemukan ada barang haram jenis narkoba.
Pertanyaan inilah yang menurut Muslim bikin Kapolres marah serta segera mengatakan ulama cuma pandai ngomong saja. Terlebih, lebih Muslim, penyampainya mengacau kemana–mana hingga pada penghinaan beberapa ulama serta ustad di Kota Tebing Tinggi.
“Saya menjelaskan serta meminta supaya Kapolri serta Kapolda untuk mencopot Kapolres Tebing Tinggi AKBP Slamet Loesiono yang sudah merendahkan martabat ulama se-Kota Tebing Tinggi serta ini terang mengejek agama Islam. Padahal ulama sampai kini melaksanakan keharusan dengan ikhlas siang malam dalam membina umat, ” tegas Muslim.
Ketua MUI Tebingtinggi H Ahmad Dalil Harahap membetulkan masalah ini. Menurut dia, tak layak seseorang Kapolres memberi jawaban atas pertanyaan ulama berkaitan penangkapan bandar narkotika asal Pematang Siantar Arifin dengan kata lain Alfin Lehu.
“Sangat menyesalkan pernyataan Kapolres itu. Ulama yaitu pewaris Rasulullah serta tak boleh dihina. Kapolres mesti minta maaf pada ulama serta umat islam di Tebing Tinggi, ”jelas Ahmad Dalil Harahap.
Kapolres Anggap Miss Komunikasi
Sementara itu, waktu dikonfirmasi lewat selulernya, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Slamet Loesiono menyampaikan bila dianya tak punya maksud menyinggung ulama maupun ustad. Maksud ucapannya itu cuma menginginkan mengajak semua susunan orang-orang berbarengan memerangi narkoba di Kota Tebing Tinggi.
“Saya bermaksud mengajak serta menghimbau untuk memberantas narkoba dengan cara nasional. Janganlah salah menilainya dahulu, untuk tempat suluk itu memanglah benar pernah digrebek serta diketemukan narkoba itu di Kampung Semut. Serta ini misskomunikasi saja, ” terang AKBP Slamet.
Sedang Kapoldasu Irjen Pol Drs Raden Budi Winarso lewat Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Helfi Assegaf menyampaikan, belum tahu atau terima surat somasi beberapa ulama Tebing Tinggi itu. Meski demikian, pihaknya tetaplah bakal lakukan pengecekan. “Suratnya belum hingga ke kita, tetapi kita sudah tahu lewat media. Nanti kita coba akan cek kembali, ” ucap Helfi Assegaf.[resep-sehat12345]
LIKE & SHARE
0 Response to " Sebarkan.. Supaya Cepat Di Copot Kapolresta Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono Menghina Ulama "
Posting Komentar