Trend batu akik membuat orang jadi lupa diri

Ilustrasi
Sekarang batu akik semakin ramai melekat di jari masyarakat Indonesia. Bermacam-macam warna dan corak batu alam tersebut sehingga membuat banyak orang tergila-gila dengan batu akik. Sehingga banyak yang jadi lupa diri sampai batu nisan makam pun dijadikan batu akik.

Peristiwa ini terjadi di makam milik seniman Yogyakarta, Bagong Kussudiardjo ayah dari Butet Kertaradjasa. Batu pancawarna yang digunakan sebagai batu nisan itu dipecah menjadi bagian-bagian kecil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Diperkirakan pecahan batu itu digunakan untuk membuat akik.

"Saya itu kaget, dikasih tahu kalau makam bapak dicuri sama pencuri, saya dapat info hari Jumat lalu, waktu itu masih di luar kota," ungkapnya, Selasa (14/4).

Butet merasa kesal, karena yang dirusak adalah bagian nisan yang bertuliskan nama, tanggal lahir dan tanggal wafat ayahnya. "Mangkel, apalagi kalau itu cuma mau buat batu akik," katanya.

Dia mengatakan batu nisan di makam ayahnya merupakan batu pancawarna yang dibeli almarhum ayahnya di Pacitan, Jawa Timur. Batu itu sengaja dibeli untuk digunakan sebagai nisan.

"Meninggalnyakan 15 Juni 2004, belinya sebelum itu. Dan memang niat untuk nisan bapak dan ibu," ungkapnya.

Setelah mengetahui kejadian itu dia langsung melapor ke polisi agar tidak terjadi lagi hal serupa. "Tak doakan kualat yang maling, punya orang sudah mati juga di colong," jelasnya.

Tidak cuma makam ayahnya Butet saja yang jadi korban pemburu batu akik. Makam seniman Sapto Hodoyo di Imogiri, Bantul juga ikut mengalami hal yang sama. Dua bongkah batu jenis kecubung di makam tersebut juga di ambil oleh pencuri.

Trend batu akik juga sudah mulai membahayakan budaya setempat, salah satunya adalah eksistensi kapak batu asal Sentani, Jayapura, Papua. Sebagai benda budaya, kapak batu lazim digunakan warga sentani sebagai alat tukar dan mas kawin.

Warga yang penggila batu akik mulai menjadikan benda budaya tersebut sebagai sasaran pembuatan batu akik. Suroto mengungkapkan, kapak batu yang merupakan benda cagar budaya itu belakangan ini dipotong kecil-kecil kemudian dijual sebagai bahan untuk membuat batu akik.

"Pemotongan kapak batu menjadi batu akik marak terjadi di Sentani," ungkapnya.

Penjualan batu akik dari potongan kapak batu tersebut dapat terlihat di jalan masuk ke arah Bandara Sentani bahkan di tempat-tempat penjualan batu akik yang ada di Jayapura.

"Hal ini jika dibiarkan terus menerus, maka dikhawatirkan kapak batu akan punah," ungkapnya.

Menurut Suroto, kapak batu merupakan peninggalan nenek moyang yang banyak dimiliki warga Sentani, sampai kini masih dipergunakan sebagai mas kawin dalam acara adat.

"Kapak batu terbuat dari batu yang berasal dari Gunung Cyclops berwarna hijau, jenis batu ini banyak diminati oleh konsumen batu akik," terangnya.
LIKE & SHARE

0 Response to "Trend batu akik membuat orang jadi lupa diri"