Di Venezuela harga kondom mencapai Rp 9 juta

Ilustrasi
Di Venezuela harga sekotak kondom kini naik jadi Rp 9 juta karena terjadi inflasi setelah harga minyak dunia turun mengakibatkan harga komoditas yang lain naik.

Sebagai negara penghasil minyak, kondisi ekonomi membuat barang kebutuhan dasar menjadi terbatas di toko-toko, termasuklah alat kontrasepsi yaitu kondom. Hal semacam ini sudah menimbulkan aksi unjuk rasa di beberapa tempat.

Harga sekotak kondom kini sama dengan 85 persen gaji rata-rata per bulan penduduk Venezuela.

Stasiun televisi CNN mendatangi delapan apotek di Ibu Kota Caracas, mereka menemukan empat apotek yang tidak punya stok kondom sama sekali dan sisanya cuma ada stok terbatas.

"Percaya tidak...? Ini sudah dua pekan sejak pengiriman kondom terakhir. Sejak awal Januari penjualan sepi, termasuklah bulan ini," ungkap manajer apotek Yuraima Bacher.

Warga Venezuela terpaksa membeli kondom atau alat kontrasepsi lainnya menggunakan situs Internet.

Salah satu toko dalam jaringan online menjual satu kotak yang berisi 36 kondom dengan harga sekitar Rp 9 juta. Rata-rata gaji penduduk Venezuela per bulan ialah Rp 11,3 juta.

Presiden Nicolas Maduro saat ini sedang dikritik karena inflasi mencapai 60 persen di negaranya. Juni lalu dia mengumumkan bahwa pemerintah sedang membangun pabrik kondom.

Akan tetapi konsumen kondom sekarang mengeluh karena alat kontrasepsi tersebut kwalitasnya buruk dan jumlahnya kurang.

Magdymar Leon dari lembaga Pendidikan Seksual Alternatif mengatakan kurangnya kondom sekarang ini bisa menimbulkan penularan penyakit seksual.
LIKE & SHARE

0 Response to "Di Venezuela harga kondom mencapai Rp 9 juta"