Samsung menjadi pabrikan smartphone terbesar setelah berhasil salip Apple

Sudah sempat tertinggal, namun,Samsung dikabarkan kembali menyalip Apple dan kembali sebagai pabrikan smartphone terbesar di dunia.

Menurut laporan lembaga riset pasar Strategy Analytics vendor asal Korea Selatan itu pada kuartal pertama 2015 mengapalkan 83,2 juta unit smartphone secara global.

Jumlah itu mewakili pangsa pasar Samsung sebesar 24 persen, menurun dibanding setahun yang lalu yang tercatat sebesar 31 persen.

Walaupun begitu, angkanya masih lebih besar dibandingkan 17,7 persen yang dikuasai oleh Apple, sama dengan pengapalan 61,2 juta unit dalam kuartal yang sama.

Posisi Samsung di urutan teratas tangga pabrikan smartphone dunia yang pernah tergeser oleh Apple pada kuartal keempat 2014.

Saat itu, duet iPhone 6 dan iPhone 6 Plus mendorong Apple untuk mencapai pengapalan 74,8 juta unit smartphone, diikuti oleh Samsung dengan 73 juta unit.

Angka laporan Strategy Analytics masih belum termasuk pengapalan Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge yang memang baru memasuki pasaran awal bulan ini.

Untung turun

Di saat naiknya angka pengapalan smartphone Samsung, perusahaan itu justru mencatat penurunan laba operasi secara year-over-year sebesar 30 persen.

Penurunan laba per kuartal kali ini ialah yang keenam kali dialami oleh Samsung secara berturut-turut.

Penurunan laba operasi terbesar dialami oleh unit bisnis TI dan mobile Samsung yang mencatat pertumbuhan negatif 57 persen.

Samsung akhir-akhir ini memang mengalami kesulitan dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan rivalnya di dunia mobile, seperti Apple di segmen high-end dan Xiaomi di low-end.

Perusahaan tersebut berusaha untuk menarik hati para pengguna dengan duet smartphone andalannya yang terbaru, Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge, yang mengandung lebih banyak bahan premium seperti logam dan kaca dibandingkan dengan para pendahulunya.

Kondisi Samsung bertolak belakang dengan Apple. Pembuat gadget iPhone dan iPad ini mencatat kenaikan profit dan pendapatan masing-masing sebesar 33 persen dan 27 persen dalam kuartal kedua tahun fiskal 2015 yang berakhir pada tanggal 28 Maret yanglalu.

LIKE & SHARE

Tweet