Nelayan Muara Angke mengaku sangat menderita dengan adanya proyek reklamasi Teluk Jakarta. Apalagi, proyek reklamasi Pulau G berada tepat didepan Muara Angke.
"Derita nelayan bila terus berlanjut, seluruh area pulau palsu. Area tangkap nelayan pesisir utara. Nelayan tradisional sudah kehilangan area tangkap," kata anggota Forum Kerukunan Masyarakat Nelayan Muara Angke Yudi Zakaria di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (22/5/2016).
Yudi mengatakan pendapatan nelayan berkurang drastis akibat reklamasi pulau tersebut. Ikan di kawasan pesisir menghilang.
Yudi menuturkan nelayan harian biasanya menggunakan perahu bermesin 2-3 GT. Perahu tersebut dapat diisi 3-5 nelayan.
Sebelum ada proyek reklamasi, Yudi menuturkan setiap hari seorang nelayan bisa mendapatkan uang sebesar Rp100ribu. Kini, uang sebesar itu harus dibagi lima orang.
Belum ditambah kebutuhan BBM sebesar Rp 100 ribu.
"Area tangkap jadi jauh dan BBM juga semakin tinggi. Akhirnya nelayan parkir, jadinya percuma. Biaya melaut bertambah," kata Yudi.
Apalagi, Yudi mengatakan nelayan harus berputar bila ingin bersandar di pelabuhan Angke.
Sebab, pelabuhan tersebut berhadapan dengan reklamasi Pulau G. Kapal-kapal besar yang ingin bersandar di pelabuhan tersebut juga kandas.
Dia berharap majelis hakim PTUN Jakarta berpihak kepada nelayan saat memutuskan gugatan
gugatan izin reklamasi Pulau G. "Kita berharap hakim berpihak nelayan.
Lokasi reklamasi adalah area tangkap nelayan pesisir utara. Kalau hakim tidak berpihak kepada nelayan, ya itu pembunuhan massal," ujarnya. [pos-metro]
LIKE & SHARE
0 Response to "Reklamasi Teluk Jakarta Bikin Pendapatan Nelayan Jakarta Turun Drastis"
Posting Komentar