Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru saja mantu. Pada Sabtu (14/5) kemarin, Erdogan menikahkan putrinya Sümeyye Erdoğan dengan Selcuk Bayraktar, seorang insinyur industri pertahanan yang memproduksi kendaraan udara tak berawak (Unmanned Aerial Vehicles/drone).
Selcuk Bayraktar bersama kedua saudaranya, Selcuk Bayraktar dan Özdemir Bayraktar menjalankan perusahaan ayahnya Bayraktar (Baykar), yang berkembang pesat memproduksi pesawat tak berawak (drone) baik untuk militer Turki dan negara-negara lainnya.
Pernikahan ini bisa dibilang bukan pernikahan biasa, tapi pernikahan strategis.
Cara Mr. Erdogan 'mengikat' Bayraktar si pemilik perusahaan satu-satunya yang bisa buat Drone 100% lokal itu, dinikahkannya anak-anak mereka.
Drone buatan Bayraktar bahkan sudah di upgrade menjadi Drone bersenjata (Missiles). Sedikit negara yang mampu produksi sendiri Drone bersenjata.
Pada 28 April 2016, drone
“Bayraktar” berhasil menembakkan sebuah projektil amunisi pintar MAM-L dengan sebuah hulu ledak untuk pertama kalinya dalam sebuah tes yang dilakukan.
Dengan Drone yang dilengkapi misile ini, Turki lebih aman dan efektif saat pasukan darat Turki masuk ke Suriah seperti yang diinginkan Erdogan.
Di Suriah utara tak bisa hanya pakai kekuatan darat, karena banyaknya penghancuran ranjau-ranjau dan pemetaan wilayah perang yang perlu memakai kekuatan udara.
Apalagi bila Turki ingin cepat mengalahkan teroris ISIS dan PYD, mereka harus cepat mengalahkan kekuatan-kekuatan pertahanan mereka, yang hanya bisa dilakukan dengan kerjasama antara gerak maju AD dan kekuatan AU Turki.
Berdasarkan rules of engagement dan kesepakatan Adana, Turki punya hak pukul mundur kekuatan-kekuatan yang dianggapnya musuh dan dirikan safe zone.
Drone ini akan menjadi game changer. Drone ini sendiri memiliki keuntungan lebih dari jet-jet tempur, karena lebih murah sehingga Turki mampu memproduksinya secara massal.
Ditambah, suara Drone Bayraktar yang lebih sunyi dan kecepatannya yang lebih pelan mampu membuatnya lebih efektif untuk memata-matai sekaligus menyerang tempat-tempat persembunyian ISIS dan PYD, dimana di Suriah utara tempat-tempat mereka ini kecil dan banyak.
Perlu diketahui, Drone bayraktar versi awal punya kemampuan terbang hingga 24 jam, kecepatan 220 km/jam, juga payload 55 kg.
Sementara di seluruh dunia hanya 5 negara yang mampu membuat Drone bersenjata secara mandiri. Yaitu AS, China, Israel, Pakistan dan Turki.[portalpiyungan]
Dengan Drone yang dilengkapi misile ini, Turki lebih aman dan efektif saat pasukan darat Turki masuk ke Suriah seperti yang diinginkan Erdogan.
Di Suriah utara tak bisa hanya pakai kekuatan darat, karena banyaknya penghancuran ranjau-ranjau dan pemetaan wilayah perang yang perlu memakai kekuatan udara.
Apalagi bila Turki ingin cepat mengalahkan teroris ISIS dan PYD, mereka harus cepat mengalahkan kekuatan-kekuatan pertahanan mereka, yang hanya bisa dilakukan dengan kerjasama antara gerak maju AD dan kekuatan AU Turki.
Berdasarkan rules of engagement dan kesepakatan Adana, Turki punya hak pukul mundur kekuatan-kekuatan yang dianggapnya musuh dan dirikan safe zone.
Drone ini akan menjadi game changer. Drone ini sendiri memiliki keuntungan lebih dari jet-jet tempur, karena lebih murah sehingga Turki mampu memproduksinya secara massal.
Ditambah, suara Drone Bayraktar yang lebih sunyi dan kecepatannya yang lebih pelan mampu membuatnya lebih efektif untuk memata-matai sekaligus menyerang tempat-tempat persembunyian ISIS dan PYD, dimana di Suriah utara tempat-tempat mereka ini kecil dan banyak.
Perlu diketahui, Drone bayraktar versi awal punya kemampuan terbang hingga 24 jam, kecepatan 220 km/jam, juga payload 55 kg.
Sementara di seluruh dunia hanya 5 negara yang mampu membuat Drone bersenjata secara mandiri. Yaitu AS, China, Israel, Pakistan dan Turki.[portalpiyungan]
LIKE & SHARE
0 Response to " Drone Canggih Bersenjata Missile Buatan Menantu Presiden Erdogan "
Posting Komentar