Jembatan penyeberangan di tol BSD bisa roboh jika tiangnya ditabrak truk yang melaju dengan kecepatan tinggi, menurut seorang pakar teknik struktur.
“Kalau tiangnya roboh ya semuanya roboh,” kata Dr. Elly Tjahjono, dari Laboratorium Struktur dan Material, Departemen Teknik Sipil UI.
Ia mengatakan, perlu diadakan penyelidikan lebih teliti tentang posisi truk ketika menabrak jembatan, dan bagian jembatan yang ditabrak.
"Posisi tabrakan seperti apa, kemudian mana bagian yang ditabrak... Apakah kolom atau bagian bawahnya," kata Elly.
Elly belum bisa menyimpulkan apakah robohnya jembatan tersebut disebabkan kesalahan konstruksinya. Meski demikian, ia menekankan bahwa pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur perlu diperketat.
"Pengawasan dalam pembangunan infrastruktur itu harus sangat ketat karena itu berkaitan dengan kekuatan strukturnya," kata Elly.
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di KM 7,2 tol BSD roboh setelah ditabrak truk trailer pengangkut crane yang melaju ke arah Jakarta pada Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 21.55 WIB. Sejumlah laporan mengatakan truk tersebut menyentuh bagian bawah jembatan.
Akibat robohnya jembatan, PT Jasa Marga sempat menutup lalu lintas tol BSD-Jakarta pada kedua arahnya. Arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Serpong (BSD) dialihkan keluar dari pintu Tol Pondok Ranji.
Berdasarkan laporan di Twitter resmi Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro), pada pukul 09.11 WIB tol Serpong menuju Bintaro sudah bisa dilintasi dan diberlakukan Contra Flow.
Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Polres Tangerang Selatan dilaporkan telah menetapkan Sarman Simbolon (34), sopir truk tersebut, sebagai tersangka.[bbc]
LIKE & SHARE
0 Response to "Kenapa jembatan penyeberangan di tol BSD roboh?"
Posting Komentar