Dermatitis Atopik, Tak Cuma Gara-gara Cubit Pipi Bayi

 Dermatitis Atopik, Tak Cuma Gara-gara Cubit Pipi Bayi
ilustrasi (LibreShot)

Dunia maya heboh dengan sebuah unggahan dari akun Instagram milik @papeeryuzio, berikut ini kisahnya.

Dilansir dari cnnindonesia.com. Beberapa hari lalu, warganet sempat heboh dengan unggahan akun Instagram @papeeryuzio. Dia bercerita sang anak, Ryu, harus mengalami masalah pada kulit yang disebut dermatitis atopik atau eksem. Kulit Ryu gatal, memerah dan luka setelah hari sebelumnya diajak orang tuanya menghadiri pesta pernikahan.

Ayah dua anak ini mengatakan orang-orang memang 'menggila' saat melihat Ryu.

"Ada yang sekadar toel. Ada yang nyubit. Ada yang elus. Ada yang cium. Ada yang habis pegang sepatu Ryu (lalu) pegang pipi Ryu. Itu tangan, bekas duit, bekas makan, bekas pegang telepon genggam, bekas ini itu, bekas ngupil, ada yang garuk ketombe, bekas garuk ketek. Intinya kuman di mana-mana," tulis akun @papeeryuzio dalam unggahannya.

Unggahan ini pun menuai reaksi beragam. Ada yang mendukung sang ayah untuk melarang orang-orang menyentuh anaknya sembarangan. Namun ada pula yang beranggapan ini berlebihan sebab sampai melarang orang lain menyentuh si kecil.

Menurut Edwin Tanihaha, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Siloam Hospital TB Simatupang, dermatitis atopik alias eksem merupakan suatu kondisi kulit yang umumnya ditandai dengan kemerahan dan sisik yang disertai dengan rasa gatal. Biasanya, dermatitis atopik diderita oleh orang yang memiliki bakat atopik. Atopik artinya orang tersebut punya bakat alergi warisan dari orang tua (genetik).

"Umumnya dermatitis atopik dapat muncul dan kambuhan pada usia bayi-anak dan itu juga tergantung dari tingkat sensitif kulit dan imun tubuhnya. Ada kulit orang atopik yang tidak sensitif ada pula yang sangat sensitif," kata Edwin saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (17/5).

Dia berkata orang tua perlu memastikan kulit bayi dalam kondisi lembap, mandi dengan air suam-suam kuku atau air dingin, tidak banyak kontak dengan sesuatu yang kotor serta tidak menggunakan produk antiseptik pada kulit bayi. Kulit bayi, kata Edwin, lebih tipis dan sensitif daripada kulit orang dewasa sehingga penggunaan antiseptik berlebihan berisiko menimbulkan gatal, iritasi dan kulit jadi lebih sensitif.

Penyebab dermatitis atopik

Melihat kasus bayi Ryu yang sempat viral, barangkali sebagian orang tua jadi cukup protektif terhadap anak mereka. Siapa pula orang tua yang mau anaknya kesakitan dan merasa tak nyaman sepanjang hari?

Akan tetapi Edwin mengatakan penyebab eksim tak selalu karena kontak fisik seperti cubit atau cium.

"Penyebab dermatitis atopik ini sangat luas, seperti faktor genetik atopik, imun yang turun, faktor lingkungan (misal) sensitif terhadap kontak debu, kontak langsung kulit dengan sesuatu yang membuat alergi serta alergi makanan," ujarnya.

Edwin melihat oran tua Ryu sangat perfeksionis soal kebersihan. Perlu diteliti lagi pembersih untuk pipi anak mengandung bahan antiseptik atau tidak.

"Bayi lucu juga banyak, yang dicubit-cubit juga banyak bukan satu bayi saja jadi enggak bisa dipastikan 100 persen karena cubitan. Dari lukanya, saya khawatir kontak sama sesuatu yang bersifat iritatif," katanya.
LIKE & SHARE

0 Response to " Dermatitis Atopik, Tak Cuma Gara-gara Cubit Pipi Bayi "