Tamparan keras saat berbagi NASI BUNGKUS
ASTAGHFIRULLAH...
Jangan sampai kedermawanan kita menyakiti sesama ππππ Ceritanya begini,
Bapak ini, pengangkut sampah.
Saat kuhampiri dan kutawarkan nasi
Beliau dengan sumringah mengucap syukur.
Lalu ia berkata,
“Dipoto ( selfie ) dulu mba,”!!! Deg.
Padahal aku tak berniat memotonya, krn posisi berhenti kami persis di depan jalan.. “Pak, maaf ya kalau menyinggung bapak.” “Ga apa-apa mba, kalau orang miskin dapet nasi aja seneng. Walaupun jadi ga punya muka.” Ya Rabb..
Faghfirlii
Faghfirlii.. Lantas aku duduk menemaninya.
Berceritalah dia.
Dulu, saat awal-awal ada yang bagi nasi ia sangat malu ketika harus difoto. Bahkan sempat tersinggung dengan seseorang yang memberi nasi bungkus dgn cara waktu menerima nasi bungkus harus menghadap ke camera untuk di poto
Namun seiring waktu, perut ternyata lebih penting dari ego.
Ia tak lagi berkeberatan difoto bersama pemberi nasi bungkus dan tak juga mempermasalahkan harus menghadap ke camera
Asalkan sebungkus nasi bisa mengganjal perutnya. “Ya mba, kalo dapet nasi kan bapak bisa nyisihin 10 ribu buat dibawa pulang.” Katanya sambil menyuap nasi bungkus.
Aku rasanya ditabok tabok sama si bapak.
Ya Allah.. Jangan sampai kedermawanan membuat kami lalai.
Jangan sampai sebungkus nasi merendahkan mereka..
Jangan sampai hati mereka terluka.
Jangan sampai kesombongan mampir di benak kita saat memberikan nasiπ’
Ah, pak.
Doakan saya dan teman-teman agar bisa berbagi tanpa melukai ya pak.
Doakan kami agar bisa berbagi namun tetap menghargai❤️ Karena sungguh, kita sedang memperjuangkan surga.
Jangan sampai, perjuangan ini ternoda dan kita tergelincir bersama dalam kobaran api neraka.
Naudzubillah tsumma naudzubillah
Doakan kami ya, teman-teman agar selalu lillah dalam perjuangan ini.
Dan aku pun selalu mendoakan teman-teman, agar Allah luaskan rezekinya untuk terus membersama dalam ikhlas bersedekah
Allah yubaarik fiikum
..
.
copas by @dakwahnesia
ASTAGHFIRULLAH...
Jangan sampai kedermawanan kita menyakiti sesama ππππ Ceritanya begini,
Bapak ini, pengangkut sampah.
Saat kuhampiri dan kutawarkan nasi
Beliau dengan sumringah mengucap syukur.
Lalu ia berkata,
“Dipoto ( selfie ) dulu mba,”!!! Deg.
Padahal aku tak berniat memotonya, krn posisi berhenti kami persis di depan jalan.. “Pak, maaf ya kalau menyinggung bapak.” “Ga apa-apa mba, kalau orang miskin dapet nasi aja seneng. Walaupun jadi ga punya muka.” Ya Rabb..
Faghfirlii
Faghfirlii.. Lantas aku duduk menemaninya.
Berceritalah dia.
Dulu, saat awal-awal ada yang bagi nasi ia sangat malu ketika harus difoto. Bahkan sempat tersinggung dengan seseorang yang memberi nasi bungkus dgn cara waktu menerima nasi bungkus harus menghadap ke camera untuk di poto
Namun seiring waktu, perut ternyata lebih penting dari ego.
Ia tak lagi berkeberatan difoto bersama pemberi nasi bungkus dan tak juga mempermasalahkan harus menghadap ke camera
Asalkan sebungkus nasi bisa mengganjal perutnya. “Ya mba, kalo dapet nasi kan bapak bisa nyisihin 10 ribu buat dibawa pulang.” Katanya sambil menyuap nasi bungkus.
Aku rasanya ditabok tabok sama si bapak.
Ya Allah.. Jangan sampai kedermawanan membuat kami lalai.
Jangan sampai sebungkus nasi merendahkan mereka..
Jangan sampai hati mereka terluka.
Jangan sampai kesombongan mampir di benak kita saat memberikan nasiπ’
Ah, pak.
Doakan saya dan teman-teman agar bisa berbagi tanpa melukai ya pak.
Doakan kami agar bisa berbagi namun tetap menghargai❤️ Karena sungguh, kita sedang memperjuangkan surga.
Jangan sampai, perjuangan ini ternoda dan kita tergelincir bersama dalam kobaran api neraka.
Naudzubillah tsumma naudzubillah
Doakan kami ya, teman-teman agar selalu lillah dalam perjuangan ini.
Dan aku pun selalu mendoakan teman-teman, agar Allah luaskan rezekinya untuk terus membersama dalam ikhlas bersedekah
Allah yubaarik fiikum
..
.
copas by @dakwahnesia
LIKE & SHARE
0 Response to "Tamparan keras saat berbagi NASI BUNGKUS"
Posting Komentar