Diwawancara oleh stasiun televisi CNN, Jack Ma (49) mengaku kenal teknologi
bernama Internet pertama kali 19 tahun yang lalu. Karna bisa berbahasa Inggris,
dia beruntung diajak delegasi bisnis China melawat ke Kota Seattle, Amerika
Serikat.
Di sanalah, Ma bertemu sang mentor: seorang warga Negeri Paman Sam penggemar
teknologi. Si bule cerita bermacam-macam hal soal kehebatan Internet dan
peluang bisnis dari benda asing itu. Ambisi Ma berwirausaha pun memuncak. Dia
bosan jadi pengajar yang cuma dibayar Rp 180.000 per bulan.
Orang di sekitar rumahnya, termasuk sejawatnya sesama guru, tidak ada yang
tahu apa itu Internet sekembalinya ke China. Tapi berkat sang kenalan baru dari
AS, Ma yakin bahwa jaringan data lewat komputer ini bisa digunakan buat
berbisnis. Padahal dia tidak jago komputer sama sekali. Selentingan populer
menyebut Ma waktu itu tidak tahu cara mengetik di keyboard.
"Di dunia ini ada hal-hal tidak bisa dipecahkan, namun tidak ada satu
hal yang tidak bisa diselesaikan," ungkap Ma, saat ditanya wartawan
mengapa nekat berbisnis Internet meski nyaris semua kenalan menertawakan idenya
berwirausaha.
Asingnya Internet pada 1995 sebenarnya tidak hanya terjadi di China, tetapi
juga AS. Lemotnya koneksi masa itu bahkan sempat bikin Ma keki.
Untuk menunggu komputernya online pertama kali, Ma butuh waktu sekitar 35
menit. Di sela-sela menunggu sambungan Internet, dia main kartu bersama
tetangganya. Sebagian mengejeknya sok tahu. “Tapi saya puas, pada akhirnya saya
bisa buktikan kalau benda bernama Internet itu benar-benar ada.”
Bermodal pinjaman dari sang paman senilai Rp 24 juta, Ma mendirikan sebuah
layanan daftar nomor telepon dan identitas perusahaan seluruh China. Mirip
Yellow Pages, tapi berbasis Internet.
Usaha ini dia lakukan dari apartemennya yang sempit tidak lama selepas
memahami apa itu Internet dan seluk beluknya. Semua orang terus mengejeknya,
orang buta komputer kok coba-coba bisnis Internet.
Dari 24 orang yang dimintai pendapat di awal mula startup ini, cuma satu
orang saja yang tetap menyemangati. “Kalau kamu memang mau melakukannya, coba
saja. Kalau tidak sesuai harapan, ya tinggal kerja lagi jadi guru,” ungkap Ma
menirukan sahabatnya yang berprofesi sebagai bankir.
Butuh waktu selama tiga tahun, terbantu pula menanjaknya popularitas
Internet di kalangan pejabat pemerintah China, Ma berhasil mengembangkan
bisnis. Pada 1999, dia mendirikan perusahaan fokus pada e-commerce yang diberi
nama Alibaba. Karyawan pertamanya sebanyak 17 orang, semua teman-teman dekat.
Bisnis perusahaan ini apa saja: menjual barang, menawarkan voucher promo,
pengiriman paket, bahkan kini sudah merambah pembayaran Internet (e-Payment)
hingga pengelolaan investasi. Anak usahanya memasuki abad 21 berkembang. Mulai
dari Taobao, Tmall, atau Juhuasuan, rata-rata menjadi situs bisnis populer di
Negeri Tirai Bambu.
Pendapatan kotor Alibaba pada tahun 2013 mencapai USD 7,5 miliar, dan kini
Ma mempekerjakan 22.000 pegawai.
Ma mengaku langkahnya masuk ke bursa NYSE agar Alibaba semakin mendunia. Dia
ingin mulai penetrasi ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Dia tidak khawatir,
kendati survei Ipsos tahun ini mengatakan 88 persen populasi AS tidak pernah
mengenal apa itu Alibaba Group.
Bahkan dia yakin bisa mengejar pencapaian perusahaan ritel terbesar AS
Walmart. “Kami punya mimpi, dan seharusnya semua orang boleh bermimpi. Saya
pikir 15 tahun lagi dunia bisa berubah karena bisnis yang kami lakukan. Kami
ingin menjadi lebih besar dari Walmart,” ungkap Ma optimis.
Pada perdagangannya ini, di New York, saham Alibaba menciptakan euforia.
Sepanjang 20 menit awal melantai di bursa NYSE, 100 juta lembar saham Alibaba
diperdagangkan para broker Wall Street. Harganya sempat melonjak jadi USD 99
per lembar, padahal mulanya ditaksir mentok USD 83 per lembar.
Dana segar terkumpul dari IPO ini minimal USD 24,3 miliar atau setara Rp 243
triliun. Imbasnya, kapitalisasi pasar Alibaba mencapai USD 165,5 miliar (Rp
1.655 triliun), melampaui beberapa raksasa bisnis Internet dunia lainnya
seperti Amazon dan eBay.
LIKE & SHARE
0 Response to "Tidak jago komputer,kini Jack Ma jadi raja Internet"
Posting Komentar