Sering demo anti Islam,akhirnya Jason Leger mengaku menitikkan air mata di dalam masjid.


Seorang pria bernama Jason Leger, warga Kota Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, kerap mengikuti pawai menolak Islam. Dia meyakini bahwa agama yang awalnya berkembang di Timur Tengah sebagai ajaran yang jahat. Jason Leger pun biasa mengenakan kaos yang menghina Islam.

Belakangan ini pembenci Islam garis keras ini berpindah haluan. Dia tersentuh ketika diajak umat muslim Arizona untuk singgah ke masjid.

Kronologisnya, Jason Leger ikut dalam pawai yang mendukung aksi menggambar kartun Nabi Muhammad di depan Masjid Phoenix pada pekan lalu. Puluhan orang tersebut menggelar aksi menjelang ibadah shalat Jumat.

Takmir kemudian mengajak beberapa orang, termasuklah Jason Leger, menyaksikan para warga beribadah shalat Jumat, mendengar ceramah singkat. Setelahnya, Jason Leger mengaku menitikkan air mata di dalam masjid.


"Ketika saya menyempatkan diri untuk duduk, mendengarkan apa yang mereka imani, memasuki masjid mereka, harus saya akui agama ini sangatlah indah," ungkapnya.

Jason Leger juga bersumpah tidak akan lagi menghina penganut agama Islam di Amerika Serikat, ataupun mengenakan baju kaos bertuliskan hinaan terhadap Islam yang sering dia pakai.

Sewaktu datang ke masjid, dia berbincang dengan umat yang beribadah. Dia menanyakan beberapa tuduhan yang sering dialamatkan pada penganut ajaran Nabi Muhammad.

Kesimpulannya adalah, Jason Leger mengakui sudah bersikap tidak adil pada umat muslim di Negeri Paman Sam. "Kebebasan berpendapat tidak selamanya baik. Saya tidak ingin lagi menyakiti umat muslim."

Unjuk rasa yang dilakukan di Kota Phoenix merupakan respon beberapa kelompok warga kulit putih atas teror ISIS dalam acara menggambar kartun Nabi Muhammad. Namun umat muslim di kota tersebut tidak sendirian. Ketika rombongan Jason Leger berunjuk rasa, timbul aksi tandingan dari warga lain yang menuntut perlindungan untuk umat muslim.
LIKE & SHARE

0 Response to "Sering demo anti Islam,akhirnya Jason Leger mengaku menitikkan air mata di dalam masjid."