Merek mie instan ternama di India, Maggi, sedang menuai kontroversi dan pencabutan hak dagang sebab terdapat kandungan monosodium glutamat yang berlebih di tiap bungkusnya.
Pada hari Rabu kemarin 3 Juni 2015, pemerintah menyita dengan paksa peredaran merek itu dalam 15 hari pertama dan mendesak pihak produsen, Swiss Nestle, untuk segera menarik peredaran mie tersebut dari setiap toko.
Menteri Kesehatan India Satyender Kumar Jain, mengatakan, pemerintah bakal melayangkan gugatan terhadap kandungan yang dinilai berbahaya di dalam mie instan tersebut.
Pihak tergugat, Swiss Nestle berdalih, kandungan yang terdapat pada mie instan mereka sudah layak dan melewati prosedur resmi dari uji 1000 sampel laboratorium yang menunjukkan kadar timbal masih dalam batas kewajaran makanan.
Di sisi lain, standar kesehatan makanan bersih di India masih tergolong rendah, kotornya jajanan di pinggir jalan dan sering dihinggapi lalat atau tidak memakai sarung tangan dalam penyajian menjadi pertanyaan mengapa tidak ada protes terhadap hal itu...? Justru yang diprotes kandungan monosodium glutamat.
Ditariknya peredaran mie instan tersebut tampaknya juga jadi perlawanan terhadap kaum menengah dengan tradisi orang India yang sering memasak. Soalnya, survei dari institut pemasaran Jerman terbesar, GfK, mengungkapkan bahwa orang India paling sering memasak dengan waktu 13,2 jam dalam sepekan.
Menjamurnya makanan cepat saji seperti mie instan dikhawatirkan akan menggerus tradisi memasak yang konvensional di India, sebab dari itulah timbul gerakan perlawanan dengan ditariknya produk dagang instan terlaris di India.
LIKE & SHARE
0 Response to "Mie instan ternama di India, Maggi,terdapat kandungan monosodium glutamat yang berbahaya"
Posting Komentar