Pemerintahan Turki dengan spesifik melarang para pelajar di semua tingkatan pendidikan untuk membuka jejaring sosial selama di sekolah. Foto-foto, pendapat, bahkan komentar para pelajar mengenai sekolah juga tidak boleh diunggah ke situs seperti Facebook dan Twitter.
Aturan tersebut berlaku secara efektik pada tanggal 1 Juli yang lalu sesuai dengan surat edaran Kementerian Pendidikan Turki.
"Semua yang diunggah pelajar mengenai sekolah ke jejaring sosial harus mendapatkan persetujuan guru," isi surat edaran itu.
Aturan itu ialah upaya untuk mengendalikan Internet yang kesekian kalinya oleh rezim Presiden Reccep Tayyip Erdogan. Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) tersebut sangat alergi terhadap kritikan di Facebook dan juga Twitter.
Ditengarai, para pelajar bersama dengan mahasiswa, ialah elemen yang paling aktif dalam menggalang kampanye melawan Erdogan di jejaring sosial. Kaum muda tersebutlah yang menyebar rekaman suara bukti skandal korupsi para pembantu presiden Turki melalui Twitter dan Youtube pada bulan Maret 2014.
Di mulai pada April yang lalu, pemerintah Turki mendapatkan dukungan dari parlemen untuk membatasi akses masyarakat terhadap Internet.
Untuk meningkatkan cengkeraman politik pada masyarakat, kekuasaan AKP baru saja tergerus. Pada pemilu 7 Juni yang lalu, partai tersebut baru kehilangan kursi mayoritas mutlak di parlemen, karena meningkatnya suara partai etnis Kurdi.
LIKE & SHARE
0 Response to "Pelajar Turki dilarang buka facebook dan twitter"
Posting Komentar