Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia membantah tuduhan bahwa dia terlibat rekayasa data aliran dana korupsi ke rekening pribadi Najib Razak. Politikus senior yang saat ini berusia 90 tahun tersebut diserang oleh sejawatnya karena dianggap memasok data korupsi 1 Malaysia Berhad (1MDB) ke kantor berita the Wall Street Journal.
Dalam wawancara khusus dengan BBC hari ini, Rabu 8 Juli 2015, dia balik menyerang juniornya yang saat ini menjadi perdana menteri itu. Bagi Mahathir, Najib tinggal membuktikan bahwa tidak ada dua kali transfer mencurigakan pada bulan Maret 2013.
"Sebenarnya sangat mudah bagi Najib jika tidak ingin dianggap bersalah. Dia tinggal berkata silakan periksa rekening pribadi saya," ungkap Mahathir.
Pemerintah Malaysia kalang kabut melihat citra perdana menterinya hancur sepekan terakhir ini. Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hasim sampai-sampai menggelar pertemuan khusus dengan wartawan di Jakarta guna menjelaskan bahwa Mahathir ialah otak di balik skandal yang menyeret Najib Razak.
"Melanjutkan apa yang disampaikan oleh PM Najib yang tertuang dalam Facebook pribadinya, beliau mengatakan bila serangan tersebut berawal saat saya menolak mengabulkan keinginan pribadi Tun Mahathir yang sifatnya mencederai hak rakyat Malaysia," ungkap Zahrain.
Menjawab tuduhan yang juga disebar oleh Najib Razak di jejaring sosial itu, Mahathir menegaskan tidak mempunyai kenalan dengan redaksi the Wall Street Journal. "Saya tidak berkomplot dengan media asing mana pun " katanya.
Mahathir Mohamad kembali balik menyerang Najib Razak, sebagai sosok yang semenjak awal merusak manajemen 1MDB yang bergerak di bidang penanaman modal. Najib Razak, disebut sobat Soeharto ini, terlalu berambisi mengejar bunga tinggi serta tidak membeli barang sesuai dengan harga pasar.
"Ini menunjukkan ketidakmampuan Najib mengelola bisnis," kata Mahathir Mohamad.
Bersamaan dengan wawancara Mahathir tersebut, pagi tadi waktu setempat, Kepolisian Malaysia menggeledah kantor pusat 1MDB di Kuala Lumpur. Wartawan tidak diizinkan untuk mengambil gambar proses pemeriksaan, termasuk dokumen-dokumen yang diangkut oleh aparat.
Manajemen BUMN Malaysia bermasalah tersebut mengaku siap bekerja sama dengan Kepolisian. "Kami akan menyediakan dokumen maupun materi apapun yang dibutuhkan oleh satuan tugas khusus," dikutip dari keterangan tertulis 1MDB.
Masalah ini di Malaysia semakin memanas setelah kantor berita the Wall Street Journal mengaku mendapatkan bocoran dokumen penyidikan yang valid. Uang setara Rp 9,3 triliun ditransfer oleh sebuah bank swasta di Singapura, ke rekening pribadi Najib Razak di AmBank.
Aliran dana tersebut dipecah dalam dua kali transfer. Dana itu diklaim untuk kepentingan CSR ke rekening Najib Razak, muncul pada bulan Maret 2013 atau menjelang Malaysia menggelar pemilihan umum.
Akibat pemberitaan tersebut, Najib Razak menunjuk kuasa hukum untuk menggugat redaksi Wall Street Journal.
LIKE & SHARE
0 Response to "Mantan PM Mahathir Mohamad membantah terlibat aliran dana korupsi ke rekening pribadi Najib Razak"
Posting Komentar