Septi anak 7 tahun tewas terlindas Metromini

Ilustrasi
Rasni atau yang biasa panggil Ani, orang tua Septi (7) yang tewas karena terlindas Metromini T14 pada hari Rabu 5 Agustus 2015 pagi di Jalan Raya Pelumpang, Koja, Jakarta Utara, tersebut tidak henti-hentinya menangis karena belum memenuhi janjinya kepada anak bungsunya itu.

"Sebelum meninggal, anak saya Septi minta dibelikan mukena berwarna merah muda. Dan niatnya hari ini mau saya belikan dan dia pakai mukenah itu untuk mengaji di TPA dekat sini. Namun dia sekarang sudah tidak ada," ungkap Ani sambil menangis di kediamannya di Jalan Plumpang B RT 01/11, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu 5 Agustus 2015.

Selain meminta untuk dibelikan mukenah, Ani mengatakan bahwa Septi rindu dan ingin sekali bertemu dengan ayahnya yang sulit sekali dijumpai karena kesibukannya bekerja.

"Bapaknya Septi ini jarang pulang. Dia sempat nanya, "Bapak mana ma...? Kok gak pulang...?" Emangnya Bapak nggak kangen sama Septi ma...?" Saya jawab "Ya kerja lah nak". Nyesek saya kalau inget itu. Dia rindu banget sama bapaknya," tuturnya.

"Saya emang jarang ketemu sama Septi. Saya kerja di Pabrik Garmen di daerah Depok. Jadi suka pulang malam, dan sekalinya saya pulang, dia sudah tidur, dan kalau pagi saya sudah berangkat, dia masih tidur. Jadi jarang ketemu," ungkap Dahri Ayah Septi yang duduk di samping Ani.

Dahri yang menyesal karena tidak memiliki waktu luang dengan anaknya ini meminta pihak kepolisian untuk memburu sopir metromini yang melarikan diri ketika kejadian itu. Dia berharap si sopir tanggung jawab dalam kecelakaan tersebut.

"Sopir itu kok malah kabur..? Kami harap pihak kepolisian segera menemukan si sopir dan memberikan hukuman yang sesuai dengan apa yang dia lakukan terhadap anak saya," tegasnya.

Lebih lanjut, Ani mengatakan, setelah kejadian tersebut, jasad Septi langsung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper (Budhidarma), Koja, Jakarta Utara.
LIKE & SHARE

0 Response to "Septi anak 7 tahun tewas terlindas Metromini"