Pengemis tua ini gunakan hasil ngemisnya untuk keperluan pribadi dan bermain dengan wanita penghibur guna memenuhi hawa nafsunya


Pengemis bernama Tiban berusia 70 kedapatan membawa uang senilai Rp 3.600.000. Pria yang berasal dari Parung, Bogor tersebut terjaring razia petugas di Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Menurut keterangan dari Kepala Sudin Sosial Jakarta Selatan Kismoyohadi, kakek itu belum menikah dan tidak mempunyai keluarga. Lanjut Kismoyohadi menerangkan, kakek Tiban biasanya beroperasi di Kebayoran Lama dan juga Kebayoran Baru.

"Tercatat sudah dua kali terkena penjaringan oleh kami. Biasanya setiap bulan apabila uangnya sudah terkumpul banyak dibawa ke kampung halamannya di Parung," ungkapnya.

Menurutnya, rata-rata uang tersebut adalah pecahan di atas lima ribu rupiah, sangat jarang ada pecahan seribu ataupun dua ribu rupiah. Akan tetapi uang tersebut tidak digunakan untuk keperluan yang positif.

"Uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi dan bermain dengan wanita penghibur guna memenuhi hawa nafsunya," kata Kismoyohadi.

Menurutnya lagi, pengemis itu melanggar Perda 8 Tahun 2007 mengenai Ketertiban Umum. Jika tidak ditindak maka dikhawatirkan dapat mengundang orang daerah untuk datang ke Jakarta, sebagai peminta-minta atau pengemis.

"Kami mengerti masyarakat yang ingin berbuat kebaikan di bulan Ramadan ini, tapi perlu dipertimbangkan juga dampak yang akan dihasilkan apabila kita memberi sembarangan di jalan," terang Kismoyohadi.

"Kita ingin Kota Jakarta aman dan juga nyaman. Masyarakat yang ingin memberikan sebagian hartanya supaya diberikan kepada lembaga resmi. Sehingga pemberian tersebut tepat pada sasaran. Dan tidak disalah gunakan," jelasnya.

Sekarang ini pengemis itu sudah dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung Jakarta Timur. Uang hasil mengemis di berikan ke Panti untuk disimpan.

"Tiban mengakui jera dan tidak akan mengemis lagi. Tiban akan pulang kampung dan menghabiskan masa tuanya di sana," pungkas Kismoyohadi.
LIKE & SHARE

0 Response to "Pengemis tua ini gunakan hasil ngemisnya untuk keperluan pribadi dan bermain dengan wanita penghibur guna memenuhi hawa nafsunya"