Para warga emosi, mobil pengacara Margriet dilempar batu


Pengawasan yang dilakukan oleh polisi untuk menjaga ketat warga Bolong. Ketika tersangka Margriet dan Agus keluar dari rumah, malah mendorong barisan wartawan dan mengabaikan membludaknya warga yang berusaha untuk masuk.

"Mestinya kami diberi ruang bukan kami yang dijaga ketat. Warga yang emosi dan marah tersebut yang dijaga mestinya," kata wartawati media cetak lokal di Bali yang sempat terjatuh didorong oleh anggota polisi.

Kegaduhan semakin tidak terkendali saat warga yang terus meneriaki para kuasa hukum Margriet ketika keluar dari rumah dan memasuki mobil. Polisi yang lebih fokus untuk menggeser wartawan akhirnya tidak sempat melihat salah seorang warga yang melemparkan batu ke bagian samping kiri belakang mobil yang dinaiki oleh Dion Pongkor dan Jefri Kamp.

Polisi segera mendorong gerombolan warga yang dipadati oleh ibu-ibu dan anak-anak. Teriakan histeris para anak-anak mulai terdengar pada saat puluhan anggota Sabhara yang seluruhnya berpangkat Bribda terlihat gelisah mencari pelaku.

Untungnya salah seorang pimpinan mencoba untuk menenangkan dan menghimbau anggotanya agar tidak gusar.
LIKE & SHARE

0 Response to "Para warga emosi, mobil pengacara Margriet dilempar batu"