Keindahan Masjid terapung di Makassar


Masjid Amirul Mukminin yang berada di kota Makassar atau lebih populer dengan sebutan Masjid Terapung.

Gelar tersebut diberikan sebab tempat ibadah tersebut dibangun di atas permukaan laut dengan jarak kurang lebih 3 m. Lokasi tersebut ialah salah satu favorit warga di Makassar untuk jalan-jalan ketika bulan Ramadan.

Masjid tersebut tidak cuma ramai dikunjungi oleh warga Makassar saja, namun juga warga dari luar kota. Mereka datang dengan tujuan ibadah seperti shalat atau mengaji, atau cuma untuk pelesir menikmati hembusan angin laut, sambil berfoto-foto di daerah masjid. Lokasinya ada di salah satu sisi anjungan Pantai Losari, Kota Makassar.

Masjid tersebut dibuka semenjak Mei 2011. Keberadaannya menambah deretan masjid-masjid favorit, setelah Masjid Raya dan Masjid Al Markaz Al Islami. Keduanya ada di Jalan Masjid Raya, di tengah Kota Makassar.

Yang unik dari masjid tersebut ialah karena dibangun di atas permukaan laut dengan ditopang oleh sejumlah tiang pondasi. Posisi tersebut membuat masjid terasa berbeda dari sisi tingkat kenyamanan, sebab terasa lebih sejuk oleh hembusan angin alami yang berasal dari arah laut, bukan karena pendingin ruangan.

Dari sisi pemandangan, masjid tersebut memang mempesona. Sebab dari arah sudut manapun kita berdiri, mulai dari lantai satu sampai lantai dua, mata akan disejukkan dengan indahnya anjungan Pantai Losari, sekaligus bisa memandang lepas ke arah laut dan menikmati ketika matahari terbenam.

Hajjah Rahmawati (50), seorang warga, mengaku bahwa masjid tersebut dibangun di era Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, ini jadi salah satu tujuan favorit jalan-jalan bersama keluarga, setelah masjid Al Markaz Al Islami.

"Suasananya nyaman, sejuknya alami karena langsung dapat hembusan angin dari laut. Juga bersih, khususnya tempat wudhu dan pemandangan sekitar cukup indah," kata Hajjah Rahmawati.

Selain itu juga, menurutnya, sang imam ketika melafazkan bacaan pada saat shalat juga nikmat disimak. "Tajwid bacaan shalat imam masjidnya pas, enak didengar," kata Hajjah Rahmawati.

Rahmawati mengatakan, dia memang membiasakan keluarganya selalu mengunjungi masjid. Makanya, setiap melintas di Masjid Terapung tersebut, dia selalu menyempatkan diri untuk shalat di masjid itu, sekaligus mengaji sambil menikmati hembusan angin yang masuk dari jendela.

Tidak cuma jadi tujuan jalan-jalan orang dewasa dan keluarga, masjid tersebut sering didatangi oleh anak-anak muda dan orang dari luar Makassar.

Chindy, (15), seorang siswi SMK Muhammadiyah 1 Palembang sedang bersama adiknya, Nadilla Arsya Ramaya, (10), sedang berada di tangga lantai dua Masjid Terapung tersebut. Jilbabnya terbang-terbang ditiup oleh angin dari arah laut.

Chindy mengatakan, ibunya orang Makassar namun berada di Palembang mengikuti orangtuanya bertugas. Dia jauh-jauh datang ke Makassar untuk menjenguk adiknya yang memilih tinggal bersama dengan neneknya di Makassar.

"Saya yang minta ke nenek untuk datang ke masjid ini. Tempatnya asyik," ungkap Chindy sambil menggandeng adiknya, Nadilla. Nadilla terlihat senang sekali berlompatan dari satu anak tangga ke anak tangga yang lain melingkari bagian luar masjid itu.
LIKE & SHARE

0 Response to "Keindahan Masjid terapung di Makassar"